Pengaruh Aplikasi Lima Jenis Inert Dust Terhadap Mortalitas Imago Dan Pertumbuhan Populasi Rhyzopertha Dominica Fabricius (Coleoptera: Bostrichidae) Pada Benih Padi Dan Jagung Dalam Simpanan

Main Author: Maula, Rohmatin
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10871/
Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduk mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok dan jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi. Peningkatan laju pertumbuhan penduduk menyebabkan adanya peningkatan kebutuhan padi dan jagung. Solusi untuk memenuhi kebutuhan padi dan jagung adalah dengan peningkatan produksi padi dan jagung menggunakan benih yang baik. Tingkat kesadaran petani dalam penanganan pascapanen benih masih rendah sehingga penurunan mutu dan kualitas benih masih tergolong tinggi. Penyebab penurunan mutu dan kualitas benih adalah adanya serangan hama dalam penyimpanan. Salah satu hama penting yang menyerang padi dan jagung adalah Rhyzopertha dominica (F.) (Coleoptera: Bostrichidae). Selama ini cara yang digunakan untuk mengendalikan hama gudang adalah dengan penyemprotan insektisida kimia sintetik dan fumigasi. Penggunaan insektisida kimia dan fumigasi yang kurang bijaksana dapat menyebabkan keracunan dan kematian manusia selain itu dapat menyebabkan hama menjadi resisten. Salah satu pengendalian yang ramah lingkungan dan mudah diadopsi oleh petani adalah dengan menggunakan inert dust sebagai pelindung benih padi dan jagung dalam gudang penyimpanan. Inert dust merupakan debu yang tidak mudah bereaksi dan mempunyai kemampuan insecticidal bagi hama pascapanen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas inert dust dari abu sekam padi, abu vulkanik, abu daun bambu petung, abu tongkol jagung dan abu tempurung kelapa terhadap mortalitas imago R. dominica dan dalam menghambat populasi R. dominica pada benih padi dan jagung dalam simpanan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya pada bulan Mei hingga September 2017. Penelitian ini terdiri dari 11 perlakuan terdiri dari 5 jenis inert dust (abu sekam padi, abu vulkanik, abu daun bambu petung, abu tongkol jagung dan abu tempurung kelapa) dengan masing-masing 2 dosis perlakuan (4 g/kg dan 8 g/kg) dan kontrol. Benih yang digunakan dalam penelitian ini ialah benih padi varietas Ciherang dan benih jagung varietas Bisi 18. Aplikasi inert dust dilakukan dengan cara menambahkan masing-masing jenis inert dust sesuai dengan dosis pada perlakuan lalu dikocok secara manual selama dua menit. Variabel pengamatan dalam penelitian ini ialah mortalitas imago, jumlah telur, larva, pupa dan imago baru, rerata berat imago baru dan tingkat kerusakan benih padi daun jagung. Pengamatan jumlah telur, larva, pupa dan imago baru dilakukan dengan cara mengambil sampel 80 butir pada benih jagung dan 600 butir pada benih padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi inert dust abu daun bambu petung pada dosis 8 g/kg mampu menyebabkan mortalitas hingga 100% dan mampu menyebabkan mortalitas imago lebih cepat dibandingkan aplikasi inert dust yang lain. Inert dust mampu menyebabkan mortalitas pada serangga dengan menghilangkan cairan tubuh serangga dengan cara mengikis integumen serangga sehingga serangga akan mengalami penguapan berlebih. Adanya ii kandungan silika pada inert dust menyebabkan desikasi pada serangga dengan cara menyerap lapisan lemak pada lapisan kutikula Aplikasi inert dust abu daun bambu petung lebih efektif dalam menekan jumlah telur, larva, pupa dan imago baru. Aplikasi inert dust mampu menurunkan daya tetas telur sehingga mampu menekan populasi R.dominica. Tingkat kerusakan benih dengan aplikasi inert dust lebih rendah dibandingkan tanpa aplikasi inert dust. Inert dust lebih efektif digunakan pada benih padi dibandingkan dengan benih jagung hal ini disebabkan pada biji jagung memiliki kandungan minyak yang lebih tinggi dibandingkan padi sehingga dapat menurunkan efektivitas inert dust.