Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbaikan kebijakan tata kelola dan sistem akuntansi pada PT. Duta Bangsa Mandiri pasca terjadinya praktik kecurangan bedasarkan tiga tahapan Teori Perubahan Organisasi Lewin (1951) yang dikembangkan oleh Hosaan (2015). Tiga tahapan tersebut meliputiunfreezing, movement, danrefreezing. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data penelitian yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teori perubahan organisasi Lewin (1951) yang dikembangkan oleh Hossan (2015) relevan untuk menggambarkan perbaikan kebijakan tata kelola dan sistem akuntansi pada PT. Duta Bangsa Mandiri pasca praktik kecurangan. Terdapat beberapa perubahan kebijakan tata kelola dan sistem akuntansi yang meliputi: pemisahan wewenang dan jabatan, penambahan informasi identitasi customer, penambahan otorisasi, nomor seri kwintansi, buku schedule harian penagihan, angket purna jual, dan diturunkannya intelejen harga. Munculnya sikap resisten yang ditunjukkan oleh karyawan, yakni isu ketidakpercayaan antara direktur dengan divisi marketing, yang mengakibatkan ketidaknyamanan karyawan dalam bekerja.Dampak dari perbaikan kebijakan tata kelola dan sistem akuntansi terlihat pada perbaikan mekanisme corporate governance pada PT. Duta Bangsa Mandiri setelah terjadi perubahan organisasi (Refreezing step). Dari lima prinsip yang ada, terlihat tiga perbaikan diantaranya adalah transparasi, akuntabilitas dan independensi. Dari semua aspek perbaikan mekanisme internal corporate governance pada PT. Duta Bangsa Mandiri telah memberikan dampak yang positif bagi perusahaan.