Evaluasi Program Pertanian Organik Kota Wisata Batu (Studi Kasus Komoditas Seledri, Buncis, Andewi Organik Di Desa Sumberejo Dan Kelurahan Temas Kecamatan Batu)

Main Author: Pratiwi, Dasih Puri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10841/
Daftar Isi:
  • Pertanian merupakan sektor penting yang mulai diperhatikan oleh pemerintah, pertanian memiliki peran penting dalam meningkatkan pembangunan perekonomian nasional. Kontribusi pertanian dapat dilihat pada kontribusinya terhadap pembentukan PDB Nasional, penyerapan tenaga kerja, ekspor hasil pertanian khususnya perkebunan. Pada dasarnya pembangunan pertanian yang berkelanjutan memiliki tujuan meningkatkan pendapatan dan mensejahterakan masyarakat. Kebutuhan pangan semakin tahun semakin meningkat diiringi oleh pertambahan jumlah penduduk yang signifikan. Hasil pangan dari pertanian dirasakan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Untuk itu maka muncullah teknologi genetika Revolusi Hijau (green revolution) yaitu suatu teknologi pertanian guna meningkatkan laju produksi hasil-hasil pertanian secara signifikan dengan suatu terobosan upaya yang nyata.Namun, revolusi hijau ini tidak berlangsung lama, hal ini diakibatkan oleh dampak negatif yang muncul akibat dari penggunaan bahan-bahan kimia dalam proses pertanian tersebut. Hasil pertanian di Kota Batu terutama produk hortikultura merupakan produk unggulan ciri khas daerah. Oleh karena itu meningkatkan dan memperbaiki kualitas serta kuantitas merupakan suatu keharusan. Untuk menjalankan sebuah program pengembangan pertanian melalui pertanian organik, serta memecahkan beberapa masalah menurunnya kualitas tanah, tingginya dosis pemakain pestisida di Kota Batu maka diberlakukan kebijakan untuk tanaman pangan maupun hortikultura dengan menerapkan sistem pertanian organik. (Go Organic).Sampai saat ini program Batu Go Organic masih dalam pengembangan dan masih ada beberapa masalah yang harus diperbaiki ataupun ditinjau ulang. ada beberapa permasalahan terkait dengan program Batu Go Organic tersebut, salah satunya adalah para petani masih menggunakan pupuk dan pestisida anorganik walaupun untuk penggunaanya sudah banyak berkurang. Selain itu sistem pemasarannya masih sangat susah untuk dilakukan. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian di Desa Sumberejo dan Kelurahan Temas terkait dengan Pelaksanaan Program Pertanian Organik. Oleh karena itu peneliti memiliki tujuan untuk 1) Mendeskripsikan pelaksanaan Program Batu Go Organik di Desa Sumberejo dan Kelurahan Temas. 2) Mendeskripsikan perbaikan kondisi tanah, penerimaan sarana produksi dan pendapatan petani, peilihan komoditas dan pemeiharaan, serta keberlanjutan program di Desa Sumberejo dan Kelurahan Temas pada komoditas sledri, buncis, dan andewi. 3) Menganalisis dan mendeskripsikan pendapatan petani pada komoditas sledri, buncis, dan andewi di Desa Sumberejo dan Kelurahan Temas. Dalam penelitian ini membutuhkan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari petani dengan menggunakan kuisioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data sekunder diambil dari dinas terkait. Diketahui bahwa target yang harus diapai oleh desa adalah 100.000 m2 atau 10 Ha, akan tetapi luas lahan realisasi di Kelurahan Temas masih kurang dari target yang diberikan. Kelurahan Temas hanya mampu mencapai 31.950 m2 sehingga masih kurang 68.050 m2 atau capaian lahan di Kelurahan Temas sekitar 31,95%. Sedangkan di Desa Sumberejo sudah memenuhi target seluas 101.400 m2 sehingga lebih 1.400 m2 dari target seluas 100.000 m2. Perbedaan capaian luas lahan dari Desa Sumberejo dan Kelurahan Temas adalah luas lahan yang diolah masing-masing desa berbeda. Petani di Desa Sumberejo mengolah lahan seluas 33.800 m2, sedangkan Kelurahan Temas mengolah lahan seluas 10.650 m2 permusim tanam.