Karakteristik Dan Korelasi Antara Statistik Vital Dan Bobot Badan Sapi Bali Jantan Umur 205 Dan 365 Hari

Main Author: Arifin, Ikhsanul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10840/
Daftar Isi:
  • Sapi Bali memegang peranan penting sebagai sumber daging dalam negeri. Pada berbagai lingkungan pemeliharaan di Indonesia, Sapi Bali mampu memperlihatkan beberapa keunggulannya dengan sangat baik. Seleksi bibit sapi bali dapat dilakukan dengan cara penentuan karakteristiknya. Karakterisasi merupakan kegiatan dalam rangka mengidentifikasi sifat-sifat penting yang merupakan ciri dari rumpun yang bersangkutan, yang harus ditempuh dalam pengelolaan sumberdaya genetik secara baik. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Juli – 6 Agustus 2017, di BPTU-HPT Sapi Bali Denpasar, Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fenotip meliputi sifat kualitatif (warna rambut, bentuk tanduk dan penyimpangan fenotip) dan kuantitatif (bobot badan (BB), panjang badan (PB), tinggi badan (TB) dan lingkar dada (LD)), serta mengetahui korelasi antara statistik vital (LD, PB dan TB) dengan bobot badan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber data informasi dalam melakukan vii seleksi bibit dan evaluasi performans Sapi Bali jantan serta pendugaan bobot badan menggunakan statistik vital. Materi penelitian ini adalah 126 ekor Sapi Bali jantan umur 205 hari dan 365 hari kelahiran tahun 2014, 2015 dan 2016 secara berurutan terdiri dari 56 ekor, 40 ekor, dan 30 ekor. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dan observasi langsung. Pemilihan sampel penelitian dilakukan secara purposive sampling. Pengamatan secara visual dilakukan untuk mengamati karakteristik kualitatif Sapi Bali jantan berdasarkan bentuk tanduk, warna rambut, warna ekor dan penyimpangan fenotip. Pengukuran statistik vital ternak dilakukan untuk mengamati karakteristik kuantitatif Sapi Bali. Data diperoleh dikelompokan berdasarkan umur 205 dan 365 hari kemudian karakteristik kualitatif dianalisis menggunakan analisa deskriptif dan karakteristik kuantitatif dianalisis menggunakan analisis ragam, dilanjutkan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Korelasi statistik vital dan bobot badan Sapi Bali jantan dianalisis menggunakan Analisis Regresi Linear sederhana menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan warna rambut Sapi Bali jantan umur 205 hari adalah 11,90% merah, 50,00% cokelat kemerahan dan 38,10% cokelat. Warna ekor 96,83% hitam dan 3,17% putih. Bentuk tanduk belum tumbuh 49,21% dan baru tumbuh 50,79%. Warna rambut Sapi Bali jantan umur 365 hari adalah 43,06% cokelat, 38,89% cokelat kehitaman dan 19,05% hitam kecokelatan. Bentuk tanduk panjang 58,52% dan pendek 40,48%. Arah tanduk kesamping 82,54% dan kebelakang 17,46%. Penyimpangan fenotip tutul 2,38%, panjut 3,17% dan tompel 0,79%. Karakteristik kuantitatif Sapi Bali jantan umur 205 dan 365 hari menunjukan perbedaan dengan rata-rata tertinggi kelahiran tahun 2016 sebesar BB viii 99,82±23,26 kg; LD 110,97±11,31 cm; PB 86,83±10,77 cm; TB 94,77±22,34 cm. Karakteristik kuantitatif Sapi Bali jantan umur 365 hari diperoleh sebesar BB 160,60±33,51 kg; LD 131,20±1083 cm; PB 101,77±8,51 cm dan TB 100,73±7,03 cm. Korelasi LD dan BB; PB dan BB; TB dan BB umur 205 hari didapatkan nilai r (korelasi) secara berurutan 0,69; 0,76; 0,69 dan R (determinasi) 47,61 %; 57,76%; 47,61%. Korelasi LD dan BB; PB dan BB; TB dan BB umur 365 hari didapatkan r (korelasi) secara berurutan 0,86; 0,74; 067 dan R(determinasi) 73,96%; 54,76%; 44,89%. Disimpulkan bahwa karakteristik kualitatif dan kuantitatif Sapi Bali jantan umur 205 dan 365 hari di BPTU-HPT Sapi Bali Denpasar, Bali mengalami peningkatan pada kelahiran tahun 2014, 2015 dan 2016. Statistik vital dan bobot badan Sapi Bali jantan umur 205 dan 365 hari menunjukan korelasi positif dan kuat dengan nilai 0,60 – 0,79. Korelasi tertinggi adalah lingkar dada dan bobot badan pada umur 365 hari, menunjukan korelasi sangat kuat dengan nilai 0,86. Disarankan untuk adanya perbaikan manajemen rekording yang lebih teliti dan akurat dalam mengukur statistik vital untuk kepentingan seleksi.