Respon Masyarakat Terhadap Peternakan Kambing Senduro Sebagai Potensi Desa Wisata Di Desa Burno Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang

Main Author: Arsa, I Made Sena
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10833/
Daftar Isi:
  • Populasi ternak kambing di Kecamatan Senduro mengalami peningkatan dari tahun 2012 (9.018 ekor) hingga 2014 (9147 ekor). Salah satu desa di Kecamatan Senduro yang memiliki populasi kambing dengan jumlah yang cukup banyak yaitu Desa Burno sebanyak 1.208 ekor atau 13,20% dari jumlah populasi di Kecamatan Senduro pada tahun 2014. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Burno Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang selama 2 minggu yaitu dari tanggal 13 November sampai dengan 27 November 2017. Jenis penelitian ini merupakan explanatory research atau penelitian yang menjelaskan hubungan dua variabel. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive. Adapun kriteria sampel yaitu masyarakat Desa Burno yang memelihara Kambing Senduro . Pada penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 120 orang. Survei menggunakan kuisioner untuk memperoleh data primer. Data Sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti Kantor Desa Burno dan BPS. Analisis secara kuantitatif deskriptif dengan menggunakan tabel frekuensi, tabel silang (crosstab), Chi Square untuk melihat hubungan antar variabel dan Coefisien Contingensi untuk melihat tingkat keeratan hubungan antar variabel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa respon masyarakat secara keseluruhan yaitu 16,67% memberikan respon rendah, 55,83% merespon sedang, dan 27,5% merespon tinggi. Respon berdasarkan usia menunjukan jumlah yang terbanyak yaitu masyarakat pada kelompok usia 35-49 tahun yang merespon sedang sebanyak 29 responden. Hasil perhitungan Coefisien Contingensi antara respon dengan pendidikan dan pekerjaan menunjukan nilai masing-masing 0,307 dan 0,355 yang berarti terdapat hubungan asosiasi cukup erat antara respon dengan pendidikan dan pekerjaan. Sedangkan hasil perhitungan Coefisien Contingensi antara respon dengan usia, banyak anggota keluarga, pendapatan dan status sosial ekonomi menunjukan nilai masing-masing (0,124), (0,173), (0,232) dan (0,230). Nilai tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan asosiasi kurang erat antara respon dengan usia, banyak anggota keluarga, pendapatan dan status sosial ekonomi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah mayoritas masyarakat Desa Burno sebagai responden memberikan respon sedang terhadap peternakan Kambing Senduro sebagai potensi desa wisata. Respon masyarakat berdasarkan pendididkan dan pekerjaan memiliki hubungan asosiasi yang cukup erat. Sedangkan respon berdasarkan usia, banyak anggota keluarga, pendapatan, dan status sosial ekonomi memiliki hubungan asosiasi kurang erat. Respon masyarakat yang baik terhadap adanya desa wisata melalui peternakan kambing, maka pemerintah terkait perlu mencanangkan Desa Burno sebagai desa wisata.