Analisis Pengaruh Return Saham Dan Variable Makro Ekonomi Terhadap Resiko Saham Syariah

Main Author: KautsarRY, Hanif
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/108300/1/Analisis_return_saham_dan_variable_makro_ekonomi_terhadap_resiko_saham_syariah.pdf
http://repository.ub.ac.id/108300/
Daftar Isi:
  • Saham Syariah merupakan salah satu investasi penting dari Jakarta Islamic index, Terdapat adanya gejala yang sama mengenai kondisi dari pergerakan Jakarta Islamic Index dengan IHSG memungkinkan adanya kesamaan resiko yang sama yang terdapat di saham syariah. Perbandingan saham biasa yang terdapat dalam BEI dan Saham syariah yang masuk dalam JII yaitu 6% untuk saham JII dengan jumlah 30 sedangkan saham biasa 94% yaitu saham konvensional yang terdapat di dalam BII yang berjumlah 517. JII dapat disimpulkan merupakan salah satu sarana investasi yang memudahkan dan menarik investor muslim dalam pemilihan investasi pasar modal yang seringkali diragukan kehalalanya , walaupun tidak semuanya investor saham syariah beragama islam . pada dasarnya landasan pasar modal syariah adalah penggunan prinsip , akidah , prosedur , prinsip instrument dan aplikasi yang bersumber pada nilai islam itu sendiri yaitu Al-Quran dan As-sunah lalu di buatlah fatwa DSN-MUI terkait pasar modal syariah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh Return, Suku Bunga BI, KURS, dan Inflasi terhadap resiko saham syariah studi kasus terhadap lima return saham syariah tertinggi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return, Suku Bunga BI, KURS, dan Inflasi. Return (X1), Inflasi (X2), BI rate (X3), Kurs (X4)dan Resiko saham (Y). Metode penelitian yang digunakan adalah model Paneldengan bantuan program Eviews 6.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang terdapat hubungan adalah variable return dan inflasi. Inflasi memiliki hubungan namun memiliki pengaruh negative terhadap resiko saham syariah .Dalam penelitian ini memili beberapa variable yang tidak memiliki hubungan diantaranya yaitu BI rate dan Kurs namun variable tersebut mampu menjelaskan kenapa tidak terdapat hubungan dikarenakan adanya kebijakan dari pemerintah dan adanya fenomena.