Analisis Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada Produk Keripik Ubi Ungu (Studi Kasus Pada UKM UD. New Sehati, Dusun Sukorejo, Desa Kemiri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto)
Main Author: | Putra, Auzan Handita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/10783/ |
Daftar Isi:
- Usaha-usaha mikro kecil menengah yang semakin berkembang pesat dengan lajunya pertumbuhan perekonomian di negara ini. Hal ini terbukti dari pertumbuhan UKM yang menyebar di seluruh Indonesia dari tahun 2013 hingga 2015 yaitu mencapai 3.418.366, 3.220.563, dan 3.668.873 unit (BPS, 2013). Pulau Jawa khususnya di Jawa Timur, memiliki jumlah UKM makanan dan minuman sebesar 179.377 unit. UKM UD. New Sehati merupakan salah satu perusahaan yang mengolah berbagai macam jenis umbi jalar menjadi produk keripik di wilayah kabupaten Mojokerto, Pacet. UKM UD. New Sehati dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku ubi/ketela ungu yang digunakan untuk produksi keripik ketela ungu masih sering mengalami kekurangan bahan baku. Apabila pada saat musim penghujan jumlah persediaan ubi ungu menurun, sehingga dapat beresiko bagi perusahaan tidak dapat menjalankan proses produksi dan mengakibatkan pembatalan pada permintaan konsumen karena kekurangan bahan baku. Selama ini, UD. New Sehati dalam mengatur pengadaan bahan baku hanya dengan metode sederhana dan berdasarkan pada pengalaman atau data-data dari masa lalu, perusahaan belum menerapkan manajemen dengan menggunakan metode peramalan trend projection untuk perencanaan penjualan dan metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk penanganan masalah pengendalian persediaan yang terjadi. Hasil perhitungan peramalan jumlah kebutuhan bahan baku ketela ungu pada produk keripik ubi ungu di UKM UD. New Sehati satu periode tahun 2018 yaitu sebanyak 30.090,738 kg, dengan rata-rata per bulan sebesar 2.507,561 kg. Kuantitas pemesanan bahan baku yang ekonomis (EOQ) guna memperlancar proses produksi pada UD. New Sehati yaitu sebesar 825 kg. Mengantisipasi terjadinya keterlambatan bahan baku yang dikirim ke perusahaan agar menjaga kelancaran proses produksi perusahaan memerlukan jumlah persediaan pengaman (Safety Stock) bahan baku ubi ungu sebesar 166 kg. Titik pemesanan kembali dilakukan untuk menjaga agar pasokan bahan baku ubi ungu UD. New Sehati, ROP (Reorder Point) yang terjadi yaitu sebesar 454 kg. Setiap bulannya biaya persediaan yang dikeluarkan dengan menggunakan metode yang dilakukan perusahaan sebesar Rp. 338.315, besarnya biaya tersebut didapatkan dengan melakukan pemesanan bahan baku sebanyak 4 kali setiap bulannya dengan kuantitas pembelian bahan baku sebesar 885 kg setiap pemesanannya. Sedangkan biaya persediaan yang dihasilkan dengan menggunakan metode EOQ, perusahaan hanya melakukan pemesanan bahan baku ubi ungu sebanyak 3 kali dengan kuantitas pembelian bahan baku sebesar 825 kg, sehingga dapat diketahui biaya persediaannya sebesar Rp. 325.817. ii Untuk melakukan pengendalian persediaan bahan baku yang tepat adalah dengan penetapan jumlah pesanan ekonomis (economic order quantity), dimana dapat memperhitungkan berapa jumlah dan kapan bahan baku dipesan agar ongkos simpan dan ongkos pesan dapat minimal. Persediaan bahan baku yang baik akan memperlancar keberlangsungan proses produksi dan untuk memenuhi permintaan konsumen di setiap harinya.