Pengaruh Campuran Difenokonazol Dan Propikonazol Terhadap Cercospora Canescens Secara In Vitro
Main Author: | Aviota, Sitharizma |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/10775/ |
Daftar Isi:
- Kacang hijau (Vigna radiata), tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dibudidayakan secara global.Bercak Daun Cercospora (BDC) disebabkan jamur patogen Cercospora canescens menjadi permasalahan penyakit utama pada budidaya kacang hijau.Upaya untuk memperlambat resistensi patogen dilakukan dengan menggunakan fungisida campuran dua bahan aktif yang berbeda.Penggunaan campuran bahan aktif berbeda menghasilkan sinergisme.Campuran bahan aktif fungisida berbeda memperlambat resistensi pada patogen. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengendalian Hayati (PH) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan Januari-April 2017, sebagai tempat dilakukannya tahapan persiapan penelitian. Laboratorium Mikologi milik Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Malang pada bulan Mei-Juni 2017 sebagai tempat isolasi serta identifikasi C. canescens. Serta Laboratorium Mikrobiologi Sentral Ilmu Hayati (LSIH) Universitas Brawijaya pada bulan Juli-September 2017 sebagai tempat pelaksanaan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari campuran bahan aktif difenokonazol dan propikonazol dibandingkan penggunaan bahan aktif tunggal terhadap C. canescens melalui penghitungan nilai Lc50 berdasarkan variabel diameter koloni C. canescens secara in vitro. Penelitian dilakukan secara in vitro dengan food poisioning method. Metode ini dilakukandengan cara menguji fungisida campuran bahan aktif difekonazol-propikonazoldengan fungisida pembanding yaitu fungisida tunggal berbahan aktif difekonazoldan propikonazol secara in vitro terhadap pertumbuhan cendawan C. canescens pada media potato dextrose agar (PDA) dengan berbagai konsentrasi.Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 taraf perlakuan dengan 3 ulangan. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian fungisida difenokonazol, propikonazol dan campuran difenokonazol-propikonazol mampu menekan pertumbuhan koloni C. canescens. Difenokonazol mampu menghambat 50% pertumbuhan koloni C. canescens dengan konsentrasi 0,2 ml/l. Propikonazol mampu menghambat 50% konsentrasi pertumbuhan koloni dari C. canescens dengan konsentrasi 0,3 ml/l. Sedangkan campuran difenokonazol dan propikonazol mampu menghambat 50% konsentrasi pertumbuhan C. canescens dengan konsentrasi 0,3 ml/l. Penggunaan campuran difenokonazol dan propikonazol membutuhkan konsentrasi yang hampir sama apabila dibandingkan dengan penggunaan bahan aktif tunggal. Namun karena pencampuran dua bahan aktif dengan cara kerja yang sama secara bersamaan dapat mempercepat terjadinya resistensi, maka penggunaan fungisida berbahan aktif tunggal lebih dianjurkan. Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai pengaruh campuran bahan aktif difenokonazol dan propikonazol agar mampu membantu petani dalam mengendalikan penyakit BDC.