Uji Toleransi Enam Genotip Potensial Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.) Terhadap Cekaman Salinitas

Main Author: Wahyudi, Alief Rodhlian
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10773/
Daftar Isi:
  • Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Cabai rawit banyak ditanam di Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi (0-2.000 mdpl). Luas lahan Jawa Timur semakin berkurang untuk budidaya cabai rawit. Luas lahan pertanian Jawa Timur tahun 2014 sebesar 1.131.743 ha dan terjadi penurunan luas lahan sebesar 9.677 ha (0,85%) dibandingkan tahun 2013 (BPS, 2016). Penurunan luas lahan terjadi karena alih fungsi lahan menjadi sektor industri, pariwisata, dan pemukiman. Pemanfaatan lahan marginal menjadi salah satu alternatif dalam usaha budidaya cabai rawit. Lahan salin merupakan lahan marginal yang cukup luas di Indonesia. Lahan salin di Jawa Timur terdapat disekitar Pantai Utara, yaitu di wilayah Kabupaten Lamongan dan Tuban. Luas lahan salin di Kabupaten Lamongan dan Tuban sebesar 192 ha dengan nilai DHL 4,4-8 dS m-1. Tingginya kadar garam pada wilayah tersebut menyebabkan sedikit tanaman yang dapat dibudidayakan, diantaranya padi dan palawija (kacang hijau dan kedelai). Usaha memaksimalkan ketersediaan lahan yakni dengan mengusahakan komoditas lain seperti holtikultura. Sehingga perlu dilakukan pengujian terhadap varietas-varietas dan jenis tanaman holtikultura yang dapat dikembangkan pada lahan salin. Pengujian tanaman pada lahan salin berkaitan dengan genotip yang toleran terhadap lahan salin. Tanaman memiliki memiliki mekanisme tertentu untuk mempertahankan diri terhadap kondisi salin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui toleransi enam genotip potensial cabai rawit di lahan salin. Hipotesis dari penelitian ini adalah diduga terdapat genotip potensial cabai rawit yang toleran untuk lahan salin. Penelitian ini dilaksanakan di rumah plastik Jalan Karangampel Timur, Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Malang pada bulan April 2017 hingga Oktober 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan petak utama (main plot) terdiri dari dua taraf kondisi cekaman yaitu, tanpa pemberian NaCl 0 ppm (kontrol) dan pemberian NaCl 4.000 ppm. Sedangkan genotip cabai rawit di tempatkan pada anak petak (sub plot) terdiri dari enam taraf berupa genotip. Pada anak petak diulang tiga kali dan dilakukan pengacakan. Setiap genotip terdiri dari 4 tanaman dan diulang sebanyak tiga kali. Sehingga total tanaman yang didapatkan 72 tanaman. Total keseluruhan tanaman 144 tanaman cabai rawit. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah polibag, skop, gelas ukur, meteran, sprayer, tali raffia, ajir, timbangan analitik, penggaris, jangka sorong, plastik, alfaboard, EC meter, kamera digital, serta alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu enam genotip cabai rawit (CRUB 1, CRUB 2, CRUB 3, CRUB 4, CRUB 5, dan CRUB 6). Bahan lain yang digunakan dalam penelitian yaitu pupuk kandang kambing, pupuk daun, insektisida, dan fungisida. Variabel pengamatan dalam penelitian ini yaitu tinggi tanaman, tinggi dikotomus, jumlah daun, waktu berbunga, waktu panen, jumlah buah panen, ii ii bobot per buah, diameter buah, panjang buah, bobot buah per tanaman, dan berat kering akar. Pengamatan salinitas tanah dan pengujian genotip dengan uji toleransi cekaman salinitas (intensitas cekaman (IC), indeks toleransi cekaman (ITC), dan indeks sensitivitas cekaman (ISC)). Data dari hasil pengamatan selanjutnya akan dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA). Kemudian apabila terdapat perbedaan nyata dari interaksi dan perlakuan maka dilakukan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada tingkat taraf 5%. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa dari hasil penapisan dan nilai rata-rata genotip yang diperoleh genotip CRUB 3, memiliki tingkat toleransi yang lebih tinggi dibandingkan dengan genotip yang lain. Genotip CRUB 1, CRUB 2, dan CRUB 4 memiliki tingkat toleransi yang tinggi pada beberapa peubah yang diamati. Pada perlakuan cekaman salinitas 4000 ppm menunjukkan genotip CRUB 5 dan CRUB 6 tidak toleran. Genotip CRUB 1, CRUB 2, CRUB 3, dan CRUB 4 dapat diuji lebih lanjut untuk dikembangkan pada lahan salin. Pada genotip CRUB 4 dapat digunakan sebagai sumber gen untuk kegiatan pemuliaan tanaman berkaitan dengan umur tanaman yang lebih genjah dan buah yang dihasilkan juga banyak.