Pengaruh Lama Fermentasi Kulit Ubi Kayu (Manihot Utillisima) Dengan Aspergillus Niger Terhadap Kandungan Karbohidrat, Protein Dan Hcn
Main Author: | Ananda, Tiara |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/10758/ |
Daftar Isi:
- Limbah kulit ubi kayu memiliki potensi besar untuk diolah menjadi pakan ternak. Limbah kulit ubi kayu dapat menjadi sebuah alternatif pakan ternak dikarenakan adanya proyeksi peningkatan kebutuhan pakan di Indonesia. Teknologi fermentasi merupakan salah satu cara untuk menurunkan kandungan asam sianida (HCN) dan meningkatkan nilai nutrisi kulit ubi kayu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa fermentasi substrat padat menggunakan ragi Aspergillus niger yang didapatkan dari supliyer di Yogyakarta tersebut lebih mudah tumbuh pada media dan nilai gizi hasil fermentasinya pun dianggap cukup baik. Ragi Aspergillus niger dapat menurunkan kandungan serat kasar, meningkatkan kadar protein menurunkan kandungan HCN pada kulit ubi kayu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2016. Perhitungan kandungan karbohidrat dilakukan di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Perhitungan kandungan protein dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Universitas Brawijaya. Perhitungan Kandungan HCN dilaksanakan di Laboratorium vii Teknologi Pangan, Universitas Gadjah Mada. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit ubi kayu (Manihot utilissima), Aspergillus niger dan bahan kimia untuk analisis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 (kulit ubi kayu yang dikukus tanpa fermentasi), P1 (kulit ubi kayu dikukus + Aspergillus niger 2 % difermentasi selama 2 hari), P2 (kulit ubi kayu dikukus + Aspergillus niger 2 % difermentasi selama 4 hari), P3 (kulit ubi kayu dikukus + Aspergillus niger 2 % difermentasi selama 6 hari) dan P4 (kulit ubi kayu dikukus + Aspergillus niger 2 % difermentasi selama 8 hari). Variabel penelitian ini adalah kandungan karbohidrat, protein dan HCN. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil analisis ragam terhadap rata-rata kandungan karbohidrat menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) masing-masing perlakuan. Nilai tertinggi pada perlakuan dengan lama fermentasi 8 hari (P4) yakni 84,88%, kemudian P3, P2, P1 dan terendah P0 berturut turut yakni 84,24 ± 0,225; 81,32 ± 0,131; 80,71 ± 0,184; 80,12 ± 0,190. Hasil analisis ragam terhadap rata-rata kandungan protein menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05), terutama pada perlakuan P1 (4,68 ± 0,475). Hasil analisis ragam terhadap rata-rata kandungan HCN menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05). Hasil penurunan terbesar didapatkan pada perlakuan P4 fermentasi 8 hari sebesar 10,60 mg/kg. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lama fermentasi kulit ubi kayu dengan Aspergillus niger selama 8 hari memiliki hasil yang terbaik ditinjau dari viii peningkatan karbohidrat, protein dan penurunan HCN. Saran yang dapat diberikan adalah lama fermentasi menggunakan Aspergillus niger 2% pada kulit ubi kayu selama 8 hari menjadi rekomendasi pakan yang baik dari nilai nutrisinya. Kedepannya perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui seberapa besar komponen serat kasar, seperti selulosa, hemiselulosa dan lignin dalam bahan pakan ternak ruminansia.