Jaringan Komunikasi Organisasi Birokrats (Studi Analisis Jaringan Komunikasi Pada Penerapan Budaya Kerja Kreatif di Program Alvos Pro 2 RRI Malang)
Main Author: | Ainy, Farah Noorisya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1074/1/Farah%20Noorisya%20Ainy.pdf http://repository.ub.ac.id/1074/ |
Daftar Isi:
- RRI merupakan Lembaga Penyiaran Publik milik pemerintah dan menganut sistem birokrasi. Fungsi dari Lembaga Penyiaran Publik adalah untuk memenuhi segala kebutuhan publik, sehingga RRI berupaya dalam memenuhi kebutuh publik membentuk 9 budaya kerja salah satunya adalah budaya kerja kreatif. Budaya kerja memiliki tujuan dan fungsi untuk membangun sumber daya, proses kerja dan hasil kerja yang maksimal. Salah satu bentuk penerapan budaya kerja kreatif pada RRI Malang adalah program Alvos yang merupakan kegiatan dari Pro 2. Pada penelitian ini, menggunakan analisis jaringan komunikasi untuk mengetahui bagaimana struktur jaringan dalam penerapan budaya kerja kreatif pada program Alvos, peneliti memfokuskan 2 jaringan untuk diteliti yaitu jaringan informasi konten acara dan jaringan informasi regulasi dan administrasi. Selain menggunakan analisis jaringan peneliti menggunakan kajian teori modal sosial atau social capital untuk menganalisis mengapa aktor-aktor yang terbentuk di dalam jaringan memilih untuk saling berhubungan satu sama lain. Berdasarkan hasil dari sociogram bentuk jaringan yang dihasilkan dari kedua jaringan memiliki perbedaan bentuk. Hal tersebut dikarenakan pada kedua jaringan memiliki tingkat kepercayaan dalam berkomunikasi yang berbeda-beda. Pada jaringan informasi konten acara ditemukan bahwa dalam penerapan budaya kerja kreatif di program Alvos, tidak hanya melibatkan internal tetapi juga membutuhkan pihak eksternal. Pengukuran density pada penelitian ini menunjukkan kohesivitas pada penelitian ini tinggi karena terdapat hubungan dua arah pada kedua jaringan. Pengukuran degree, closeness, dan betweenness pada penelitian ini di dominasi oleh aktor-aktor yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang masing-masing, sehingga memiliki pengaruh besar dalam penyampaian informasi. Dari hasil tersebut membuktikan bahwa setiap aktor memilih untuk berkomunikasi dengan aktor lainnya berdasarkan kesamaan pengetahuan dan pengalaman sesuai dengan teori modal sosial yang menyatakan bahwa setiap orang dalam berhubungan cenderung memilih untuk sesuai dengan latar belakang orang tersebut.