Analisis Kesenjangan Pendapatan antar Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur di Era Desentralisasi Fiskal

Main Author: Efriza, Ulfie
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/107321/1/ANALISIS_KESENJANGAN_PENDAPATAN_ANTAR_KABUPATENKOTA_DI_JAWA_TIM.pdf
http://repository.ub.ac.id/107321/
Daftar Isi:
  • Salah satu problematika yang terdapat dalam proses pertumbuhan dan pembangunan daerah adalah adanya ketidakmerataan distribusi pendapatan, yang kemudian dapat mengakibatkan terjadinya kesenjangan pendapatan. Kesenjangan pendapatan itu sendiri dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu tingkat buta huruf, inflasi, pertumbuhan ekonomi, pengangguran, serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:seberapa besar kesenjangan pendapatan antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur di era desentralisasi fiskal dan faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kesenjangan pendapatan di Provinsi Jawa Timur di era desentralisasi fiskal ? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya kesenjangan pendapatan antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur di era desentralisasi fiskal serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan pendapatan antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur di era desentralisasi fiskal. Pendekatan penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur dengan periode 10 tahun sejak dimulainya era desentralisasi fiskal, yakni tahun 2001-2010. Sampel penelitian meliputi 38 sampel yang terdiri dari 29 Kabupaten dan 9 Kota. Teknik pengumpulan data menggunakan metode documentary-historical dengan data time series. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan uji asumsi klasik (uji multikolonieritas, heterokedastisitas,autokorelasi, dan normalitas,). Uji hipotesis menggunakan pengujian secara parsial (uji t), simultan (uji F), dan uji koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesenjangan pendapatan antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur begitu tinggi, dimana dengan menggunakan indeks Williamson dan entropi theil menunjukkan angka di atas 1, dimana angka tersebut melebihi nilai maksimum. Selain itu, ditemukan bahwa tingkat buta huruf berpengaruh signifikan terhadap kesenjangan pendapatan di Jawa Timur dengan nilai thitung (10,104) > ttabel (2,037) dan p-value (0,000) <  (0,05). Inflasi berpengaruh signifikan terhadap kesenjangan pendapatan Jawa Timur dengan nilai thitung (3.241) > ttabel (2,037) dan p-value (0,002) <  (0,05) . Pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan negatif terhadap kesenjangan pendapatan dengan nilai thitung (-3.260) > ttabel (2,037) dan p-value (0,002) <  (0,05). Tingkat pengangguran berpengaruh signifikan terhadap kesenjangan pendapatan dengan nilai thitung (6.445) > ttabel (2,037) dan p-value (0,002) <  (0,05) . IPM berpengaruh signifikan negatif terhadap kesenjangan pendapatan dengan nilai thitung (-3.879) > ttabel (2,037) dan p-value (0,003) <  (0,05). Dengan demikian semua hipotesis diterima. Hasil pengujian secara simultan diperoleh nilai Fhitung (106.929) > Ftabel (2,51) dan nilai p-value = 0,000 <  (0,05).). Hal ini berarti tingkat buta huruf, inflasi, pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, dan IPM berpengaruh signifikan terhadap kesenjangan pendapatan antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur di era desentralisasi fiskal.