Analisis Pengaruh Variabel Ekonomi Moneter Dalam Upaya Menjaga Stabilitas Harga (Inflasi) Dan Mengatasi Pengangguran Di Indonesia

Main Author: Burhani, Halim
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/107239/1/Draft_skripsi_%28Halim%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/107239/
Daftar Isi:
  • Tercapainya stabilitas inflasi merupakan hal penting dalam perekonomian suatu negara. Dengan stabilnya tingkat inflasi diharapkan mampu membawa iklim positif bagi perekonomian terutama dalam hal menjaga kondisi iklim usaha tetap kondusif, sehingga pengangguran dapat ditanggulangi.Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga stabilitas inflasi ialah melalui kebijakan moneter dengan menggunakan variabel atau instrument ekonomi moneter seperti suku bunga SBI, jumlah uang beredar, dan nilai tukar mata uang (KURS).Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel ekonomi moneter dalam jangka panjang dan pendek seperti suku bunga SBI, jumlah uang beredar, dan nilai tukar terhadap inflasi dan pengangguran. Selain itu, mengetahui dominasi variabel moneter terhadap inflasi dan pengangguran. Adapun penelitian ini menggunakan alat analisis vector auto correlation model (VECM) dengan pengujian lanjutan impulse response dan variance decomposition. Impulse response digunakan untuk melihat pengaruh akibat goncangan yang terjadi pada suatu variabel terhadap variabel lain sedangkan pengujian variance decomposition untuk mengetahui dominasi variabel dalam memengaruhi variabel lain. Hasil VECM menyatakan bahwa suku bunga memiliki pengaruh negatif pada jangka pendek dan positif pada jangka panjang terhadap inflasi, jumlah uang memiliki pengaruh positif pada jangka pendek dan panjang, dan nilai tukar pada jangka pendek dan jangka panjang. Sementara itu, dari hasil pengujian impulse response dengan ruang lingkup penelitian tahun 2000 kuartal I s/d 2012 kuartal IV, hampir sebagian pada periode penelitian diperoleh hasil bahwa suku bunga SBI , JUB, dan nilai KURS memiliki pengaruh yang negatif terhadap inflasi CPI dan pengaruh positif terhadap pengangguran. Sementara itu, inflasi CPI sendiri memiliki pengaruh positif terhadap pengangguran yang membuktikan tidak ada trade-off antara keduanya di Indonesia.Selain itu, suku bunga SBI merupakan variabel moneter yang paling dominan dalam memengaruhi inflasi CPI dibandingkan jumlah uang beredar dan nilai tukar (kurs), sedangkan jumlah uang beredar merupakan variabel ekonomi moneter yang paling dominan dalam memengaruhi pengangguran