Prediksi Kebangkrutan Dengan Menggunakan Model Regresi Logistik (Zavgren) (Studi Pada Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2009-2011)

Main Author: Prajamukti, Ricki
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/107210/1/ricki_prajamukti_105020200111033.pdf
http://repository.ub.ac.id/107210/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk memprediksi kebangkrutan pada perusahaan otomotif dan komponennya menggunakan model regresi logistik (Zavgren). Kebangkrutan didefinisikan sebagai suatu keadaan atau situasi dimana perusahaan mengalami kegagalan atau tidak mampu lagi memenuhi kewajibannya kepada kreditur pada saat jatuh tempo. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan otomotif dan komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2011 dengan jumlah sampel sebanyak sembilan perusahaan yang memenuhi kriteria sampel yang ditentukan melalui metode purposive sampling. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi logistik. Pada penelitian ini perusahaan di masukkan dalam tiga kategori yaitu bangkrut, sehat, dan rawan. Perusahaan di indikasikan bangkrut jika nilai Y perusahaan di bawah rentang batas bawah. Perusahaan dengan nilai Y di atas rentang atas di indikasikan sehat, sedangkan perusahaan yang berada di antara rentang batas bawah dan atas di indikasikan rawan mengalami kebangkrutan. Hasil analisis menggunakan model regresi logistik (Zavgren) pada tahun 2009-2011 menunjukkan hasil kinerja keuangan perusahaan otomotif dan komponennya tergolong kurang baik. Secara keseluruhan industri otomotif dan komponennya di indikasikan rawan mengalami kebangkrutan. Berdasarkan analisis tersebut didapati empat perusahaan yang di indikasikan bangkrut yaitu PT. Goodyear Indonesia, Tbk, PT. Nipress, Tbk, PT. Prima Alloy Steel Universal, Tbk dan PT. Indomobil Sukses International, Tbk. Sisanya, tiga perusahaan di indikasikan rawan mengalami kebangkrutan dan dua perusahaan di indikasikan sehat. PT. Astra International, Tbk, PT. Gajah Tunggal, Tbk dan PT. Selamat Sempurna, Tbk masuk di indikasikan rawan mengalami kebangkrutan sedangkan PT. Astra Otoparts, Tbk dan PT. Indo Kordsa, Tbk masuk di indikasikan sehat.