Pengaruh Penggunaan Berbagai Sumber Hijauan Dalam Ransum Terhadap Produksi Gas Dan Kadar Nh3 Rumen Secara In Vitro

Main Author: Widiastuti, Hafsana Fauziah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10705/
Daftar Isi:
  • Hijauan merupakan pakan utama bagi ruminansia sehingga ketersediaan hijauan pakan merupakan hal yang sangat penting yang harus memadai baik kuantitas maupun kualitas. Rumput odot, rumput gajah dan tebon jagung merupakan hijauan unggul yang sudah mulai banyak yang dibudidayakan di Indonesia, dimana hijauan ini mempunyai kuantitas dan kualitas yang cukup baik. Produksi dan kualitas hijauan dipengaruhi oleh umur pemotongan. Semakin tua umur pemotongan maka semakin tinggi produksi namun kualitas pakan akan menurun, karena serat kasar akan meningkat dan protein akan mengalami banyak penurunan. Untuk memperoleh informasi tentang kecernaan dari rumput odot dapat dilakukan dengan pengujian secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2017 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang. viii Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai produksi gas dan kadar NH3 dalam rumen secara in vitro pada hijauan rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott), rumput gajah (Pennisetum purpureum) dan tebon jagung (Zea mays L.). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber infomasi dan evaluasi mengenai pemberian pakan hijauan dengan rumput odot (Pennisitum purpureum cv. Mott), rumput gajah (Pennisetum purpureum) dan tebon jagung (Zea mays L.) yang ditinjau dari segi produksi gas dan kadar NH3 dalam rumen secara in vitro serta dapat dijadikan sebagai acuan penelitian selanjutnya. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott), rumput gajah (Pennisetum purpureum) dan dengan penambahan tebon jagung (Zea mays L) dan konsentrat. Metode yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan RAK terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Adapun perlakuan dalam penelitian ini yaitu P1 = 50 % konsentrat + 25 % rumput gajah + 25% tebon jagung, P2 = 50 % konsentrat + 25% rumput odot + 25% tebon jagung, P3= 50 % konsentrat + 50 % rumput gajah dan P4 = 50 % konsentrat + 50 % rumput odot. Variabel yang diamati adalah nilai b, nilai c, nilai produksi gas total dan kadar NH3. Data dianalisa dengan analisis ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penggunaan berbagai sumber hijauan dalam ransum memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai b, pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap nilai c, pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi gas total (Y) jam ke-48 dan menunjukkan perbedaan yang tidak ix nyata (P>0,05) terhadap kadar N-NH3. Ada kecenderungan nilai b tertinggi pada P2 (185,68±44,42 ml/500mg BK) dan P4 (192,63±26,33 ml/500mg BK), nilai c tertinggi pada P2 (0,0470±0,0036 ml/jam) dan P4 (0,0397±0,0025ml/jam) dan produksi gas total (Y) tertinggi pada P2 (166,80±41,11 ml/500mg BK) dan P4 (166,31±22,96 ml/500mg BK). Perlakuan penggunaan berbagai sumber hijauan dalam ransum memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar N-NH3 tertinggi pada P3 pada jam ke-6 (239,13±41,35 mg N-NH3 /L). Berdasarkan hasil penetilian dapat disimpulkan bahwa pemberian berbagai sumber hijauan dalam ransum dapat memberikan hasil yang positif yakni peningkatan yang terjadi pada produksi gas diperlakuan P4 dan P2, peningkatan juga terjadi pada perlakuan P3 di jam ke 6 inkubasi dengan hasil yang optimal terhadap konsentrasi amonia yakni dengan nilai konsentrasi 177-239 mg N-NH3 /L. Dari hasil penelitian ini dapat disarankan bahwa harus dikembangkan lagi penelitian tentang produksi gas dan NH3 dengan penambahan hijauan rumput odot, rumput gajah dan tebon jagung dengan umur pemotongan yang berbeda.