Pemanfaatan Ekstrak Krokot (Portulaca Oleracea) Sebagai Feed Additive Terhadap Performance Produksi, Kadar Kolesterol Dan Asam Lemak Omega-3 Kuning Telur Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica)

Main Author: Riyadi, Sugeng
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10671/
Daftar Isi:
  • Telur puyuh memegang peranan penting sebagai sumber zat makanan utama yang disukai oleh banyak masyarakat. Telur puyuh memiliki kadar protein sebesar 13,1% tetapi kadar kolesterol tinggi pula sebesar 3.640 mg/100 g. Tingginya kolesterol menyebabkan rendahnya konsumsi telur puyuh. Krokot merupakan salah satu jenis tanaman herbal dan bernutrisi. Krokot memiliki aktivitas sebagai analgesik, antiseptik, antiinflamasi, antifungal, antidiabetes, antifertilitas dan antioksidan sehingga berpotensi sebagai feed additive untuk memperbaiki xii performance produksi dan menurunkan kolesterol sehingga meningkatkan karakterisik fungsional. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2017 sampai dengan 7 Juni 2017 di Peternakan puyuh milik Bapak Iskandar yang berlokasi Di Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Laboratorium UPT. Materia Medica Batu, Batu, Laboratorium Biokimia Fakultas MIPA, Universitas Padjajaran dan Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu, Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pemanfaatan ekstrak krokot (Portulaca oleracea) sebagai feed additive terhadap performance produksi, kadar kolesterol dan asam lemak omega-3 kuning telur puyuh. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam bidang ilmu pengetahuan yaitu memberikan sumber informasi mengenai pemanfaatan ekstrak krokot (Portulaca oleracea) sebagai feed additive yang mengandung senyawa bioaktif dan asam lemak omega-3 terhadap performance produksi, kadar kolesterol dan asam lemak omega-3 kuning telur puyuh. Materi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ekstrak krokot, pakan, puyuh jenis Cortunix coturnix japonica dengan jenis kelamin betina dan berumur 35 hari (siap produksi) sebanyak 60 ekor dengan rata-rata bobot xiii badan 139,8 ± 9,74 g dengan koefisien keragaman sebesar 6,79%. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan tersebut adalah P0 merupakan perlakuan tanpa ekstrak krokot, P1 terdiri atas pakan + 0,5% ekstrak krokot dan P2 terdiri atas pakan + 1,0% ekstrak krokot. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi konsumsi pakan, Hen Day Production (HDP), egg mass, konversi pakan, kadar kolesterol dan asam lemak omega-3 kuning telur puyuh. Data yang diperoleh dari penelitian akan ditabulasi dengan program Microsoft excel kemudian data dianalisis statistik menggunakan analisis ragam ANOVA dari Rancangan Acak Lengkap (RAL). Apabila diperoleh hasil yang berpengaruh nyata, dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 0,05 untuk melihat pengaruh masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak krokot sebagai feed additive berpengaruh sangat nyata (P < 0,01) terhadap kadar kolesterol dan asam lemak omega-3 kuning telur puyuh. Namun, penambahan ekstrak krokot sebagai feed additive tidak berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap konsumsi pakan, Hen Day Production (HDP), egg mass dan konversi pakan puyuh. Penambahan ekstrak krokot 1,0% dalam pakan puyuh menunjukkan pengaruh terbaik pada Hen Day xiv Production (HDP), egg mass, konversi pakan, kadar kolesterol dan asam lemak omega-3 kuning telur puyuh masing-masing 72,57 ± 4,04%, 7,08 ± 0,39 g/ekor/hari, 3,13 ± 0,18, 596,21 ± 3,68 mg/100 g dan 2,18 ±0,11%. Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan ekstrak krokot sebagai feed additive dapat menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kadar asam lemak omega-3 kuning telur puyuh. Namun, belum mampu memperbaiki performance produksi yang meliputi konsumsi pakan, Hen Day Production (HDP), egg mass dan konversi pakan puyuh. Penelitian ini dapat disarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengujian kadar senyawa bioaktif. Senyawa bioaktif yang meliputi flavonoid, saponin, tannin dan β-karoten serta kadar asam lemak omega-3 dalam ekstrak krokot sehingga dapat diketahui efektivitas dalam mempengaruhi performance produksi puyuh lebih baik. Perlu dilakukan pula penelitian lebih lanjut dengan penambahan tepung krokot sebagai feed additive sehingga dapat diketahui efektivitas dalam mempengaruhi kadar kolesterol dan asam lemak omega-3 kuning telur puyuh.