Daftar Isi:
  • Meskipun Banyak Studi Sebelumnya Mengulas Tentang Kinerja Institusi Koperasi Dari Beragam Faktornya, Namun Masih Sedikit Yang Melihat Bagaimana Proses Pengembangan Tata Kelola Koperasi Berbasis Kelokalan (Seperti Sistem Tanggung Renteng) Sebagai Dasar Pengembangan Koperasi Dapat Dibentuk. Hal Ini Tetap Menjadi Isu Yang Sulit, Mengingat Kekuatan Berbasis Manusia (Bukannya Modal) Yang Dianggap Sebagai Manifestasi Tata Kelola Dalam Membentuk Kekuatan Koperasi Masih Menjadi Perdebatan. Sehingga Penelitian Ini Berusaha Memberikan Kontribusi Pada Arah Literatur Neo-Institutional Dengan Melakukan Investigasi Empiris Tentang Tata Kelola Sistem Tanggung Renteng Korelasinya Dengan Pengembangan Koperasi. Dengan Menggunakan Analisis Kualitatif-Positivis Berbasis Model Pengembangan Analisis Dan Keterlibatan Penalaran Induktif Untuk Pengembangan Grounded Theory, Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Format Pembentukan Sistem Tanggung Renteng Tidak Terlepas Dari Perubahan Kelembagaan. Perubahan Kelembagaan Pada Koperasi Ini Dimulai Dengan Sistem Informal Dalam Membentuk Rasa Kebersamaan, Dan Bergeser Pada Logika Peraturan Berbasis Kerelaan (Voluntary System). Proses Tata Kelola Kelembagaan Ini Berperan Penting Membentuk Kepercayaan (Trust) Dalam Membangun Modal Sosial (Social Capital) Dalam Sistem Tanggung Renteng. Hal Ini Menunjukkan Bahwa Pada Beberapa Hasil Tersebut Dapat Menjadi Proliferasi Model Strategi Dan Kebijakan Pengembangan Koperasi. Kata Kunci: Sistem Tanggung Renteng, Perubahan Kelembagaan, Kepercayaan, Modal Sosial