Karakteristik Anggota Dan Karakter Pemimpin Terhadap Keaktifan Anggota Kelompok Ternak (Studi Kasus Kelompok Ternak Sapi Perah Harapan Jaya Di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Batu)
Main Author: | Rohman, Taufik Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/10646/ |
Daftar Isi:
- Karakteristik anggota dan karakter suatu pemimpin dalam kelompok ternak akan mempengaruhi terhadap keaktifan setiap anggotanya, karena setiap anggota dan pemimpin mempunyai karakteristik dan karakter yang berbeda-beda. Sangat penting bagi setiap anggota suatu kelompok ternak untuk mengetahui karakteristik dan karakter dari anggota dan seorang pemimpin itu bagaimana dan seperti apa agar dapat memimpin kelompok ternak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam kelompok ternak tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik anggota, karakter pemimpin dan keaktifan anggota kelompok ternak. Selain itu untuk pengaruh karakteristik anggota dan karakter pemimpin terhadap keaktifan anggota kelompok ternak sapi perah di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Batu. x Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara observasi yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan langsung dan wawancara dengan bantuan kusioner yang disusun sesuai dengan kebutuhan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hal yang sangat mempengaruhi keaktifan anggota dari karakteristik anggota yaitu umur 30-59, anggota jenis kelamin laki-laki, lama kerja 6-10 tahun, jumlah keluarga hanya sebanyak 3 orang dan skala usaha ternak sapi perah 1-9 ekor. Karakter pemimpin yang sangat mempengaruhi keaktifan anggota adalah kemampuan pemimpin dalam menjalankan tugas, kemampuan dalam mendeteksi masalah, kemampuan dalam mengatasi masalah, kemampuan untuk mendorong anggota untuk menjalin kerjasama, kemampuan memotivasi dan meningkatkan produktivitas kerja, keterlibatan dalam menyelesaikan tugas kelompok ternak, pemberian bimbingan dan pengawasan dalam peningkatan kinerja kelompok dan evaluasi terhadap kinerja. Tingkat keaktifan anggota dapat dilihat dari menghadiri pertemuan kelompok ternak, menghadiri musyawarah kelompok ternak, menghadiri kegiatan kelompok ternak, mengikuti pertemuan dengan sesama anggota di lapang, membuat rencana kerja, melaksanakan program kerja kelompok, kemampuan mengidentifikasi setiap masalah serta merumuskan masalah, kemampuan menyelesaikan masalah, kemampuan dalam mengambil keputusan, kemampuan anggota kelompok ternak bekerja sama dengan sesama anggota kelompok ternak, kerja sama dengan pihak lain, keterlibatan kegiatan kelompok ternak, penerimaan informasi/inovasi, kemampuan mencari informasi/inovasi, dan kemampuan menyebarkan informasi/inovasi. xi Pengujian Hipotesis diperoleh hasil nilai F hitung sebesar 16,030. Sedangkan F tabel (α = 0.05 ; db regresi = 2 : db residual = 27) adalah sebesar 3,354. Karena F hitung > F tabel yaitu 23,679 > 3,354 atau nilai sig F (0,000) < α = 0.05 maka model analisis regresi adalah signifikan. Persamaan regresi diketahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat, antara lain karakteristik anggota sebesar 0,758 dan karakter pemimpin sebesar 0,854. sehingga dapat disimpulkan bahwa karakter pemimpin berpengaruh positif terhadap keaktifan anggota. dengan kata lain, apabila bahwa karakteristik anggota dan karakter pemimpin meningkat maka akan diikuti peningkatan keaktifan anggota. Koefisien determinasi R 2 diperoleh hasil sebesar 0,543. Artinya bahwa 54,3% variabel keaktifan anggota akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu karakteristik anggota dan karakter pemimpin. Sedangkan sisanya 45,7% variabel keaktifan anggota akan dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Kesimpulan dari penilitian ini berdasarkan pada penghitungan analisis regresi linier sederhana, dapat diketahui karakteristik anggota dan karakter pemimpin mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keaktifan anggota. Hal ini terutama disebabkan oleh karakter pemimpin yang sangat baik, tegas dan bertanggung jawab dalam memimpin serta mengelolah kelompok ternak sapi perah tersebut. xii Saran diharapkan pihak dari kelompok ternak dapat mempertahankan serta meningkatkan karakter pemimpin, karena variabel karakter pemimpin mempunyai pengaruh yang dominan dalam mempengaruhi keaktifan anggota, diantaranya yaitu dengan terus mengadakan pertemuan setiap seminggu sekali dan saling bermusyawarah serta bertukar pikiran sesama anggota kelompok ternak sehingga keaktifan anggota akan meningkat.