Peran Modal Sosial dalam Peningkatan Pendapatan Nelayan Jukung (Studi Kasus: Dusun Sendang Biru Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang)
Daftar Isi:
- Tingkat kemiskinan nelayan di Indonesia cukup tinggi. Hal tersebut bertolak belakang dengan kekayaan laut Indonesia yang sangat besar. Berbagai program telah dilakukan untuk mengurangi tingkat kemiskinan nelayan di Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya belum memberikan hasil yang optimal. Keadaan masyarakat pesisir khususnya nelayan masih berada di bawah garis kemiskinan. Salah satu aspek terpenting dalam pengembangan ekonomi di wilayah pesisir adalah modal sosial, selain modal manusia dan modal finansial. Modal sosial memiliki peran yang cukup penting dalam pengembangan perekonomian pesisir. Modal sosial yang kuat dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat nelayan, salah satunya melalui peningkatan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran modal sosial terhadap peningkatan pendapatan nelayanj jukung. Penelitian yang dilakukan ini adalah Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Hasil penelitian ini memperoleh hasil bahwa dari tiga bentuk modal sosial yang diteliti yaitu: kepercayaan ( trust ) , n orma-norma ( norms ), dan Jaringan ( networks ), dua diantaranya mempunyai pengaruh positif dalam meminngkatkan pendapatan nelayan jukung di Dusun Sendang Biru, yaitu aspek kepercayaan (trus) dan jaringan (network). Dari sisi trust , pada mulanya trust terbentuk didalam Paguyuban Nelayan Jukung Timur dalam bentuk pengelolaan keuangan dan pengelolaan rumpon. Truts yang kuat dimiliki oleh paguyuban memperlancar dalam penarikan iuran dari anggota untuk uang kas. Dari dana tersebut trust kembali terbentuk dalam pembuatan dan pengelolaan rumpon. Outcome yang dapat dilihat dari pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya modal sosial adalah peningkatan hasil tangkapan nelayan yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan anggota paguyuban, yaitu nelayan jukung. Dari sisi jaringan ( network ), dengan tipologi modal sosial terikat (bounding social capital), jaringan Paguyuban Nelayan Jukung Timur memiliki jaringan di dalam paguyuban yang kuat. Jaringan kerja yang terbentuk di dalam paguyuban berpengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan dan berkurangnya konflik yang terjadi antar anggota paguyuban. Selain dengan modal sosial pendapatan nelayan jukung juga dipengaruhi oleh posisi tawar (bargaining position). Nelayan jukung memiliki posisi tawar yang rendah terhadap tengkulak. Modal sosial yang dimiliki Paguyuban Nelayan Jukung Timur belum mampu meningkatkan posisi tawar mereka karena tipologi jaringannya bersifat bounding social capital . Untuk itulah modal sosial yang dimiliki oleh paguyuban belum mampu meningkatkan posisi tawar nelayan jukung.