Pengaruh Penambahan Daun Cincau Hitam (Mesona Palustris Bl) Pada Pembuatan Telur Asin Ditinjau Dari Kadar Garam, Kadar Protein Dan Warna

Main Author: Mustikaningrum, Nimas Ayu Sri Bintang
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10621/
Daftar Isi:
  • Telur asin merupakan produk olahan telur yang bertujuan untuk memperpanjang daya simpan telur. Telur asin mengandung protein lebih tinggi jika dibandingkan dengan telur unggas lain. Kelemahan dari telur asin adalah mengandung kadar garam yang tinggi sehingga berpotensi menyebabkan munculnya penyakit hipertensi jika dikonsumsi terus-menerus. Daun cincau hitam (Mesona palustris BL) merupakan tanaman yang mudah ditemukan dan sangat baik untuk dikonsumsi. Daun cincau hitam sering dimanfaatkan sebagai penurun panas badan, obat panas dalam, serta obat diare.Komponen aktif pada daun cincau hitam seperti polifenol dapat berfungsi sebagai anti radikal bebas karena memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase yang tepat dari penambahan daun cincau hitam (Mesona palustris BL) terhadap kadar garam, kadar protein viii dan warna L* (kecerahan), a* (kemerahan) dan b* (kekuningan) pada telur asin. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2017 di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Materi penelitian menggunakan telur itik sebanyak 180 butir dengan umur telur 1 hari. Adonan pasta garam menggunakan batu bata, garam air dan daun cincau hitam (Mesona palustris BL) yang telah dihaluskan terlebih dahulu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Adapun perlakuan yang diberikan meliputi P0 (kontrol), P1 (penambahan daun cincau hitam 2%), P2 (penambahan daun cincau hitam 4%), P3 (Penambahan daun cincau hitam 6%) dan P4 (penambahan daun cincau hitam 8%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan daun cincau hitam pada pembuatan telur asin memberikan nilai rata-rata kadar garam berkisar 2,31 – 3,07%; kadar protein 12,84 – 14,91%; warna L* (kecerahan) 51,2 – 53,81; warna a* (kemerahan) 19,58 – 22,4 dan warna b* (kekuningan) 29,8 – 31,9%. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan daun cincau hitam pada telur asin memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) pada kadar garam, kadar protein dan warna a* (kemerahan) serta pengaruh nyata (P<0,05) pada waran L* (kecerahan) dan warna b* (kekuningan). Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa diperoleh perlakuan terbaik telur asin pada P1 dengan penambahan 2% daun cincau hitam (Mesona palustris BL) dengan nilai kadar garam 2,87%; kadar protein 14,91% dan intensitas warna L* a* b* berturut-turut sebesar 53,3; 21,63; ix 31,57. Saran hasil penelitian ini bahwa pembuatan telur asin dapat menggunakan penambahan daun cincau hitam (Mesona palustris BL) sebanyak 2% dan dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji aktivitas air (aw) dan lama simpan dari telur asin.