Penerapan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) Untuk Menentukan Pilihan Investasi Pada Saham (Studi Pada Perusahaan Sektor Consumer Goods Industry Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016)

Main Author: Pebriani, Kristina
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10618/
Daftar Isi:
  • Penyesuaian terhadap nilai waktu uang, inflasi, dan faktor ekonomi lainnya mengakibatkan kebutuhan manusia semakin meningkat dan mahal seiring dengan bertambahnya waktu. Diperlukan adanya investasi untuk membantu dan meningkatkan kebutuhan dan keuntungan yang maksimal dari dana yang diinvestasikan. Investor memerlukan prediksi dalam menentukan tingkat risiko yang akan dihadapi dan seberapa besar return yang akan diperoleh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja saham perusahaan sektor consumer goods industry dan mengetahui pengelompokkan dan penilaian saham-saham efisien sektor consumer goods industry yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode Capital Asset Pricing Model. Populasi penelitian ini sebanyak 40 saham dan berdasarkan kriteria penarikan sampel diperoleh 30 sampel saham perusahaan. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang diperoleh BEI untuk perusahaan sektor consumer goods industry periode 2014-2016. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan cara melakukan perhitungan dan kemudian menganalisi data dalam bentuk angka. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 30 sampel saham perusahaan terdapat 11 saham perusahaan yang merupakan kelompok saham efisien dan 19 saham lainnya merupakan saham yang tidak efisien. Keputusan yang disarankan kepada investor adalah membeli saham perusahaan yang efisien dan menjual saham tidak efisien, karena kelompok saham efisien memiliki tingkat pengembalian individu yang lebih besar dibandingkan tingkat pengembalian yang diharapkan. Sedangkan untuk saham tidak efisien memiliki tingkat pengembalian individu yang lebih rendah dibandingkan tingkat pengembalian yang diharapkan sehingga investor disarankan untuk menjual saham tersebut sebelum harga saham menurun.