Perbedaan Tampilan Reproduksi Induk Sapi Potong Peranakan Ongole Dan Peranakan Limousin Di Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo

Main Author: Ali, Mahrus
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10616/
Daftar Isi:
  • Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan mulai 10 Mei 2017 sampai dengan 10 Juni 2017. Penentuan lokasi sampel penelitian diambil secara purposive sampling yaitu pemilihan subyek didasarkan atas ciri atau sifat-sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya serta mengacu pada pengambilan sampel dengan sengaja untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui penampilan reproduksi induk sapi potong Peranakan Ongole dan Peranakan Limousin di Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo yang meliputi Service per Conception, Conception Rate, Days Open, Calving Interval, dan Indeks Fertilitas. Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai pedoman kebijakan dalam meningkatkan pengelolaan induk sapi potong dengan memperhatikan hasil evaluasi penampilan reproduksi sapi potong di Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi potong induk dengan rincian 50 ekor sapi Peranakan x Ongole dan 50 ekor Sapi Peranakan Limousin yang diambil secara acak yang terdapat di wilayah kerja inseminator Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan pengumpulan data primer dan sekunder. Pengambilan data primer dilakukan dengan cara pengamatan dan wawancara secara langsung dengan peternak menggunakan daftar pertanyaan yang tersedia, sedangkan data sekunder diperoleh dari petugas inseminator Kecamatan Kotaanayar Kabupaten Probolinggo. Variabel yang diamati S/C, CR, DO, CI, dan IF. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa S/C sapi Peranakan Ongole 1,62 dan sapi Peranakan Limousin 1,78. CR sebesar 58% untuk sapi Peranakan Ongole sedangkan 42% pada sapi Peranakan Limousin. Hasil Uji-t tidak berpasangan pada DO sapi Peranakan Ongole sebesar 118,88 hari dan pada sapi Peranakan Limousin sebesar 123,52 hari dan CI pada sapi Peranakan Ongole sebesar 397,8 hari dan sapi Peranakan Limousin sebesar 399,28 hari. Dari hasil ini menunjukkan S/C tidak terdapat perbedaan nyata (P>0,05). Sedangkan nilai DO terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,01), dan CI menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05). Indeks Fertilitas sapi Peranakan Ongole 41,92 sedangkan pada sapi Peranakan Limousin 25,07. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa induk sapi PO mempunyai penampilan reproduksi yang lebih baik dibandingkan dengan sapi Peranakan Limousin berdasarkan S/C, CR, DO, CI, dan IF. Saran yang dapat disampaikan pada penelitian ini diharapkan peternak mempercepat penyapihan pedet 50-60 hari setelah melahirkan dan segera mengawinkan ketika berahi.