Analisis Potensi Timbulnya Konflik Kepentingan Dalam Penentuan Rendemen Tebu Dalam Perspektif Kemitraan Petani Tebu Dengan Perusahaan Gula (Studi Kasus Pada Pt. Perkebunan Nusantara X (Persero)-Pabr
Main Author: | Fajarsari,Yustisia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/106054/1/COVER.pdf http://repository.ub.ac.id/106054/2/DAFTAR_ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/106054/3/HALAMAN_PERSEMBAHAN.pdf http://repository.ub.ac.id/106054/4/HALAMAN_PENGESAHAN.pdf http://repository.ub.ac.id/106054/4/ABSTRAK.pdf http://repository.ub.ac.id/106054/ |
Daftar Isi:
- Keberhasilan peningkatan produktivitas gula sangat tergantung pada perilaku industri gula itu sendiri khususnya pabrik gula dan petani. Oleh karena itu perlu dikembangkan pola kerjasama antara petani dengan pabrik gula dalam bentuk/model kemitraan. Kegiatan dalam industri gula sering terjadi permasalahan terutama ditingkat petani tebu dan pabrik gula. Petani tebu mengalami permasalahan terbatasnya modal, penggunaan teknologi yang kurang tepat dan pemasaran. Sedangkan pada pabrik gula mengalami permasalahan terbatasnya lahan produksi, rendahnya produksi dan besarnya biaya produksi. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bentuk hubungan kemitraan antara petani tebu dengan perusahaan gula. dan untuk mengetahui penyebab terjadinya konflik kepentingan dalam hubungan kemitraan petani tebu dengan perusahaan gula serta solusi yang untuk mengatasi konflik. Penelitian ini temasuk dalam jenis penelitian analisis deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus dengan cara mengambil beberapa unsur yang akan menjadi bahan penelitian untuk memperoleh data primer dan data sekunder Keberadaan konflik dalam kemitraan yang ada di PG. Tjoekir diantaranya adalah konflik antara individu dengan kelompok, konflik formal-informal ( formal-informal conflict ), konflik kepentingan ( interest conflict ). Keberadaan adanya konflik dapat menimbulkan sebuah kondisi yang kurang harmonis antara petani dengan PG. Tjoekir, meskipun dalam sebuah organisasi tidak dapat dihindarkan dari apa yang namanya konflik. Usaha dari PG. Tjoekir untuk mengatasi konflik tesebut dengan mengadakan pendekatan, pelayanan, dan kunjungan.