Penambahan Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis L.) Terhadap Kadar Garam, Warna, Dan Kadar Air Pada Telur Pindang
Main Author: | Fadila, Aulia Hisna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/10598/ |
Daftar Isi:
- Daun teh (Camellia sinensis L.) merupakan salah satu jenis tanaman herbal yang berasal dari Cina. Tanaman ini merupakan tanaman multiguna berkhasiat untuk pembuatan obat tradisional yang mengandung polifenol, kafein, protein, tanin serta dapat meningkatkan sistem pertahanan tubuh dan memperbaiki fungsi organ tubuh. Penambahan ekstrak daun teh pada pembuatan telur pindang diharapkan dapat memberikan inspirasi pembuatan telur pindang serta sebagai wawasan bagi masyarakat tentang pengaruh penambahan ekstrak daun teh dalam pembuatan telur pindang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persentase terbaik penambahan ekstrak daun teh hijau terhadap kadar garam, warna, dan kadar air pada telur pindang. Manfaat Penelitian ini yaitu hasil yang didapatkan dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan pertimbangan tentang persentase terbaik penambahan ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis L.) terhadap kadar garam, warna dan kadar air pada telur pindang dan memberikan vi pengetahuan kepada masyarakat tentang pengolahan telur pindang. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus sampai 30 Oktober 2017 di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak dan Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Materi penelitian menggunakan telur pindang dari telur ayam strain Hy-line umur sehari dan daun teh hijau. Pemindangan telur ayam dengan menggunakan garam, kulit bawang dan ekstrak daun teh hijau (Camellia Sinensis L.). Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Adapun perlakuan yang diberikan meliputi P1 (penambahan ekstrak daun teh sebanyak 10%), P2 (penambahan ekstrak daun teh sebanyak 20%), P3 (penambahan ekstrak daun teh sebanyak 30%), P4 (penambahan ekstrak daun teh sebanyak 40%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kadar garam pada telur pindang memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01), sedangkan nilai intensitas warna L*a*b* dan kadar air pada telur pindang tidak menunjukkan adanya pengaruh yang nyata (P>0,05). Perlakuan penambahan ekstrak daun teh hijau menghasilkan kadar garam dengan nilai berturut-turut 0,79; 0,65; 0,64; 0,55. Intensitas warna kuning telur pindang pada warna L* (Lightness) dengan nilai berturut-turut 62,18; 61,72; 61,61; 61,24, pada warna a* (Green-Red) dengan nilai berturut-turut 15,44; 15,20; 15,02; 14,58 dan pada warna b* (Blue-Yellow) dengan nilai berturut-turut 43,84; 41,12; 40,98; 40,02 serta pada kadar air dengan nilai berturut-turut 86,054; 85,91; 85,85; 85,53.. vii Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun teh hijau pada telur pindang sebesar 10% menghasilkan telur pindang dengan kualitas daun teh terbaik dengan nilai kadar garam, warna L*a*b* dan kadar air secara berturut-turut sebesar 0,79; 62,18; 15,44; 43,84; 86,054. Saran dari hasil penelitian bahwa pada pembuatan telur pindang dapat digunakan daun teh sebesar 10% serta melakukan penelitian lanjut mengenai daya simpan dari telur pindang.