Peran Industri Manufaktur Terhadap Perekonomian dan Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi Jawa Timur
Daftar Isi:
- Dalam penelitian mengenai Peran Industri Manufaktur Terhadap Perekonomian dan Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi Jawa Timur penulis memilih lingkup penelitian di Provinsi Jawa Timur. Peniltian ini menggunakan variabel yang banyak dikathui oleh kalangan umum. Variabel-variabel yang akan dipakai dalam pembahasan penelitian ini adalah idustri manufaktur, perekonomian di Jawa Timur seta penyerapan tenaga kerja di Jawa Timur. Penelitian ini mengaitkan pada besaran peran sektor industri manufaktur di Jawa Timur terhadap strukur perekonomian wilayah seta keterkaitannya dalan penyerapan tenaga kerja. Terdapat mekanisme pendorong pertumbuhan yaitu keterkaitan industri dengan sektor ekonomi lainnya. Dikaitkan bahwa dalam sektor produkis, mekanisme perangsang pembangunan yang tercipta merupakan akibat adanya hubungan antara berbagai sektor industri dalam menyediakan barang-barang yang digunakan sebagai bahan mentah bagi sektor perekonomian lain. Interaksi ini terdiri dari pengaruh hubungan kebelakan ( backward lingkages effect ) dan pengaruh hubungan ke depan (forward linkages effect). Analisis pengganda output ( output multiplier ) bertujuan melihat dampak perubahan permintaan akhir suatu sektor terhadap smua sektor yang ada tiap satuan perubahan jenis pengganda. Peningkatan permintaan akhir sebuah sektor tidak hanya meningkatkan output produksi sektor tersebut, tapi juga meningkatkan output sektor-sektor lain tercipta akibat efek langsung dan perekonomian. Peningkatan output sektor-sektor lain tercipta akibat adanya efek langsung dan efek tidak langsung dari peningkatan permintaan sektor tersebut. Analisis pengganda pendapatan ( income multiplier ) merupakan alat analisis untuk melihat pengaruh dari perubahan permintaan akhir di dalam satu sektor terhadap pendapatan di sektor tersebut dalam perekonomian. Nilai angka pengganda pendapatan suatu sektor menunjukan jumlah pendapatan rumah tanggak total yang terjadi akibat adanya tambahan satu unit permintaan akhir di sektor tersebut. Perbedaan laju pertumbuhan pendapatan nasional dan kesempatan kerja menunjukan perbedaan elastisitas masing-masing sektor untuk penyerapan tenaga kerja. Elastisitas kerja didefinisikan sebagai perbandingan laju pertumbuhan kesempatan kerja dengan laju pertumbuhan ekonomi. Elastisitas tersebut dapat dinyatakan untuk seluruh perekonomian atau masing-masing sektor atau sub sektor.