Implementasi Good Corporate Governance dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) cabang Bojonegoro)
Main Author: | Mahendradata, Aditya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/105560/ |
Daftar Isi:
- Ketidakstabilan ekonomi Indonesia saat ini disebabkan salah satunya oleh praktik Bad Governance . Praktik ini menyebabkan peruhasaan, termasuk BUMN, mau tidak mau harus menerapkan sistem tata kelola perusahaan yang baik ( Good Corporate Governance , GCG). Selain untuk memperbaiki stigma negatif tersebut, penerapan praktik ini juga dilakukan untuk mempermudah dalam menarik investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. PT. Asuransi Jiwasraya (persero) yang notabene merupakan perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia sekaligus BUMN, tidak terlepas dari kewajiban tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana prinsip-prinsip GCG diimplementasikan pada PT. Asuransi Jiwasraya (persero), dengan tempat penelitian di kantor cabang Bojonegoro. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif deskriptif, karena tidak menggunakan uji statistik di dalamnya. Namun, peneliti menggunakan salah satu rasio profitabilitas, ROA, untuk mengetahui kinerja perusahaan selama kurun waktu lima tahun, yaitu dua tahun sebelum penerapan GCG dan dua tahun setelah penerapan GCG dengan satu tahun masa peralihan, yaitu tahun 2007. Penggunaan ROA ini dengan alasan bahwa ROA merupakan rasio yang dirasa mampu mengggambarkan kinerja perusahaan dalam bidang keuangan, yaitu sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari jumlah total aset. Selain itu, peneliti juga melihat kinerja non-keuangan melalui tiga aspek, yaitu customer, proses bisnis/intern, dan pertumbuhan SDM. Hasilnya, diketahui bahwa PT. Asuransi Jiwasraya (persero) cabang Bojonegoro telah menerapkan kelima prinsip GCG, yaitu transparency, independency, fairness, responsibility, dan accountability dengan baik. Nilai ROA perusahaan ini cukup berfluktuatif selama 2005-2009, yaitu 0,70%, 0,89%, 0,66%, 0,33%, dan 6,52%. Kinerja non-keuangan cenderung mengalami peningkatan dalam hal customer , proses bisnis/intern dan pertumbuhan SDM. Perusahaan terus berkomitmen untuk selalu meningkatkan kualitasnya baik dalam bidang keuangan maupun non-keuangan. Namun, perusahaan juga mengalami beberapa kendala dalam mengimplementasikan GCG, antara lain tanggung jawab pelaksanaan GCG terutama mengenai pengelolaan anggaran seolah-olah menjadi tanggung jawab satu pihak, belum semua stakeholder paham tentang GCG, belum semua mitra kerja luar perusahaan (agen dan penagih) mengerti pelaksanaan GCG dan adanya stigma negatif bahwa BUMN merupakan korporasi yang korup. .