Glaucoma Student’s Motivation In Learning English
Main Author: | Hera, Yohana Febianti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/10510/ |
Daftar Isi:
- Sebagai siswa dengan gangguan penglihatan, saya menemukan masalah dalam mempelajari bahasa baru. Karena saya adalah seorang siswa dalam Program Pendidikan Bahasa Inggris dan saya akan menjadi guru bahasa Inggris, ada banyak kesulitan dan tantangan yang saya hadapi. Dengan demikian, motivasi menjadi aspek yang paling penting sehingga saya bisa menyelesaikan studi saya. Saya adalah seorang pelajar yang mengidap glaukoma yang menghadapi masalah dengan penyakit ini dan dengan kondisi kelas. Dalam penelitian ini, saya akan menggunakan desain naratif. Dalam desain penelitian naratif, saya menggunakan pengalaman individu untuk menggambarkan, menceritakan, dan mengumpulkan cerita kehidupan orang-orang. Penelitian ini juga dikombinasikan dengan metode deskriptif kualitatif oleh Angrosino. Kombinasi penelitian naratif dan kualitatif sesuai dengan penelitian ini. Penelitian ini menjelaskan pengalaman pribadi saya ke dalam deskripsi kata. Kemudian ini berfokus pada motivasi siswa glaukoma dalam belajar di Pendidikan Bahasa Inggris. Setelah melakukan penelitian, dapat disimpulkan bahwa agar siswa glaukoma lebih mudah dalam belajar bahasa Inggris, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik dibutuhkan untuk mendukung siswa glaukoma sehingga mereka bisa mendapatkan lebih banyak pengetahuan secara maksimal dalam pendidikan formal dan juga pendidikan informal seperti mengikuti kursus atau belajar mandiri. Dorongan orang tua juga dianggap sebagai salah satu faktor yang sangat penting yang mendukung siswa glaukoma dalam belajar bahasa Inggris. Orangtua bisa menyediakan fasilitas bagi siswa glaukoma untuk belajar dan mendapatkan pengetahuan pendukung lainnya baik dari buku maupun sumber internet. Orangtua juga bisa membawa siswa glaukoma ke kursus privat sehingga bisa membantu mereka dalam memahami pengetahuan baru dengan meminta materi dosen. Beberapa fasilitas lain yang dibutuhkan dan bisa mendukung proses pembelajaran seperti kamus elektronik, e-book, laptop, handphone dan juga software yang bisa membantu dalam mengoperasikan media elektronik yang disebut JAWS. Media yang tepat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran dan relawan yang dibantu di kelas selama pelajaran sangat membantu siswa glaukoma. Karena mereka tidak dapat melihat, media audio lebih disukai daripada yang visual. Relawan juga akan membantu menjelaskan materi yang diberikan dosen di kelas. Itulah beberapa contoh motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah ketika saya mendapat kesempatan untuk magang di Malang TV dan juga pada semester tujuh saya mengerjakan skripsi saya. Saya merasa termotivasi dari dalam diri untuk segera menyelesaikan skripsi saya.