Konstruksi Pengetahuan Remaja Tentang Mitos Larangan Perkawinan Etan Kali Dan Kulon Kali Di Desa Sumberjo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri

Main Author: Dewi, Nandani Putrika
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10503/
Daftar Isi:
  • Remaja merupakan generasi yang akan mengisi berbagai posisi dalam masyarakat di masa yang akan datang. Semua tindakan remaja dalam masyarakat dapat diterangkan sebagai reaksi terhadap tuntutan atau tekanan dari lingkungannya. Dalam konteks ini, kepercayaan atau mitos yang beredar di masyarakat juga akan berpengaruh kepada remaja meskipun mereka adalah remaja yang modern. Mereka tidak akan mengabaikan apa yang sudah menjadi warisan nenek moyang mereka. Karena itulah dalam studi ini penulis akan menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) mengapa mitos larangan perkawinan etan kali dan kulon kali masih tetap dipercaya hingga sekarang (2) bagaimana proses sosialisasi pewarisan nilai dalam mitos larangan perkawinan etan kali dan kulon kali dari orang tua terhadap remaja (3) bagaimana konstruksi pengetahuan remaja tentang mitos larangan perkawinan etan kali dan kulon kali. Studi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Proses pengumpulan data dengan menggunakan observasi partisipasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengambilan informan menggunakan purposif sampling. Teori yang digunakan adalah konstruksi realitas Peter L. Berger yang menjelaskan konstruksi realitas dapat terjadi dalam proses dialektika yang terjadi dalam tiga momen simultan yaitu eksternalisasi, obyektivasi, dan internalisasi. Hasil studi menunjukkan proses sosialisasi dan pewarisan nilai dalam mitos larangan perkawinan etan kali dan kulon kali dari orang tua terhadap remaja dilakukan dengan menanamkan ketakutan dan ancaman. Pada orang tua yang memang tidak mempercayai mitos, mereka melarang anak untuk percaya pada mitos tersebut. Hasilnya adalah pola konstruksi pengetahuan tersebut dapat dibedakan, antara lain: 1) mereka yang mempercayai dan meyakini, 2) mereka yang tidak percaya, 3) mereka yang percaya tetapi belum takut, 4) mereka yang merasa dan mengaku tidak percaya, 5) mereka yang ingin melawan, dan 6) mereka yang sudah tidak berdaya (pasrah).