Evaluasi Kandungan Nutrisi Hidrolisat Protein Kepala Udang Litopenaeus Vannamei Yang Disimpan Dalam Pendingin Selama 30 Hari
Main Author: | Sitanggang, Sofyan Daniel Darlin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/10502/ |
Daftar Isi:
- Produksi perikanan budidaya ke depan optimis meningkat dengan kenaikan mencapai target produksi sebesar 353%. Rasa optimis tersebut didasari oleh masih luasnya potensi lahan perikanan budidaya di Indonesia, pasar yang sangat potensial, banyak komoditas yang dapat dibudidayakan dan tersedianya teknologi. Pemanfaatan lahan budidaya untuk tambak masih sangat luas dengan potensi wilayah sebesar 2.963.717 ha yang baru dimanfaatkan sekitar 22.18% atau sekitar 657.436 Ha. Limbah-limbah yang kaya akan protein seperti halnya kepala udang, jika terdekomposisi oleh bakteri maka akan menghasilkan nitrat, nitrit, dan ammonia. Ketiga senyawa hasil dekomposisi ini akan mengakibatkan permasalahan tidak hanya pada lingkungan tetapi juga kesehatan. Salah satu limbah udang yang dapat dimanfaatkan secara optimal yaitu kepala udang. Kepala udang vaname memiliki komposisi nilai gizi yaitu kadar air 74,22%, 11,52% protein, 4,32% lemak dan 4,28% abu. Nilai gizi yang tinggi, membuat kepala udang menjadi alternatif yang bagus sebagai penyusun makanan untuk mendapatkan makanan yang bergizi. Molase merupakan limbah industri gula yang kaya akan biotin, asam pantotenat, tiamin, fosfor dan sulfur. Molase ini memiliki kandungan nitrogen organik sedikit. Molase mengandung 62% gula yang terdiri dari 32% sukrosa, 14% glukosa, dan 16% fruktosa. Karbohidrat yang terkandung dalam molase ini dapat langsung dimanfaatkan untuk fermentasi tanpa perlu dilakukan perlakuan pendahuluan karena berbentuk gula, sehingga molase dapat digunakan substrat khamir laut untuk pembuatan hidrolisat protein. Hidrolisat protein ikan merupakan produk hidrolisis protein dengan bahan baku ikan. Proses pembuatan hidrolisat protein ikan menggunakan bahan penghidrolisis asam, basa, atau enzim. Silase ikan merupakan hasil hidrolisis ikan secara kimiawi dengan menggunakan asam. Produk hidrolisis ikan secara enzimatis diolah dengan cara mencampur ikan yang telah digiling atau dilumatkan dengan air dan enzim proteolitik. Bahan utama hidrolisat protein biasanya juga didapatkan dari limbah-limbah hasil perikanan salah satunya yaitu kepala udang. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen terhadap. Metode penelitian dengan eksperimen yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dengan kontrol yang dikendalikan. Penelitian ini meliputi Uji Protein, Uji Lemak, Uji Kadar Air, dan Uji Abu. Pada penelitian ini menggunakan vi Rancangan Acak Lengkap (RAL) Sederhana dengan menggunakan Uji Lanjut BNT. Untuk hasil Uji Protein diperoleh hasil terbaik pada perlakuan C dengan hasil 18.04±0,75a. Hasil Uji Lemak diperoleh hasil terbaik pada perlakuan C dengan hasil 0,25±0,05a. Hasil Uji Kadar Air diperoleh hasil terbaik pada perlakuan A dengan hasil 47,39±0,54a. Sedangkan hasil Uji Kadar Abu diperoleh hasil terbaik pada perlakuan A dengan hasil 9,11±0,45a.