Analisis Ketidakpatuhan China Terhadap Gatt Anti-Dumping Agreement Tahun 1994 Dalam Impor Selulosa Pulp Dari Kanada Tahun 2010-2014

Main Author: Suwardin, Randi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10479/
Daftar Isi:
  • China resmi menjadi bagian dari WTO sejak tahun 2001. Sejak saat itu, China telah mengalami fluktuasi pertumbuhan ekonomi, baik peningkatan ataupun penurunan dibidang ekonomi. Fluktuasi perkembangan dibidang ekonomi tidak lepas dari sengketa. Kasus yang terkait dengan negara China terjadi baik dalam kondisi impor ataupun ekspor. Kasus yang juga menjadi perhatian adalah tindakan anti-dumping China terhadap impor selulosa pulp dari Kanada, pada tahun 2010-2013. Kanada merespon dengan meminta konsultasi dengan China Pada 15 Oktober 2014. Konsultasi Kanada ini bagian dari kecurigaan mengenai langkah-langkah anti-dumping yang dilakukan China pada impor selulosa pulp dari Kanada. Langkah Kanada ini didasarkan pada ketetapan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan (MOFCOM’s) China No. 75 tahun 2013 dan ketetapan No. 18 tahun 2014. Ketetapan ini mengacu pada petisi yang diajukan oleh beberapa perusahaan domestik negeri China. Ketetapan China dengan melakukan anti-dumping dinilai Panel tidak sesuai dengan GATT perjanjian anti-dumping 1994. Selain, dikarenakan harga impor pulp dari Kanada yang tergolong tinggi, terdapat beberapa fakta lain yang panel laporkan. Industri tekstil China pada saat itu sedang tumbuh dan membutuhkan bahan pengganti serat kapas, yang gagal panen. Bahan pengganti yang tepat untuk serat kapas adalah viscose fibre. Dengan kata lain, ketetapan China ini juga berpengaruh pada industri domestik China yang sedang membutuhkan selulosa pulp sebagai bahan dasar dari viscose fibre. Sehingga langkah anti-dumping China terhadap impor selulusa pulp dari Kanada merugikan China sendiri. Penelitian ini akan membahas mengenai ketidakpatuhan China terhadap GATT perjanjian anti-dumping tahun 1994, dalam impor selulosa pulp dari Kanada pada tahun 2010-2014. Penulis menggunakan teori Noncomplying Behavior, karya Abram Chayes dan Antonia handler Chayes. Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan secara mendalam mengenai sumber-sumber ketidakpatuhan China terhadap GATT perjanjian anti-dumping 1994, dalam impor selulosa pulp dari Kanada.