Pengaruh Penambahan Tepung Ampas Basah Dari Pembuatan Kecap Dan Lama Penyimpanan Terhadap Kandungan Kimia Dan Phhidrolisat Protein Azola (Azolla Pinnata)

Main Author: Zakariya, Luthfi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10465/
Daftar Isi:
  • Azolla pinnataatau paku air merupakan tanaman yang biasa hidup di atas permukaan air. Petani masih banyak yang menganggap tanaman Azolla pinnatasebagai gulma, oleh karena itu pembersihan Azolla pinnatadari lahan persawahan dan kolam merupakan salah satu pekerjaan rutin bagi petani. Dengan kandungan protein mencapai 30 % Azolla pinnata dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan hidrolisat protein. Reaksi hidrolisis ini akan menghasilkan hidrolisat protein yang berkualitas karena pH, kondisi suhu, dan waktu hidrolisis yang terkontrol.Akan tetapi dalam aplikasinya, tekstur hidrolisat protein Azolla pinnata kurang kompak setelah dilakukan pengeringan. Tepung ampas basah pembuatan kecap merupakan limbah padat penyaringan dan pengepresan dari proses pembuatan kecap. Pada umumnya permintaan ampas kecap ada 2 jenis yaitu ampas kering dan ampas basah. Perbedaan dari kedua jenis ampas ini hanya pada perlakuan pengeringan. Ampas kering sebelum diolah dikeringkan terlebih dahulu, sedangkan ampas basah, setelah pembuatan kecap langsung masuk perlakuan selanjutnya (tanpa pengeringan). Penggunaan ampas basah pembuatan kecap selama ini belum dilakukan, hal ini karena masa simpan ampas basah pembuatan kecap tidak terlalu lama. Penambahan tepung ampas basah dari pembuatan kecap pada penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki tekstur hidrolisat protein Azolla pinnata setelah pengeringan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ampas basah dari pembuatan kecap dan lama penyimpanan terhadap mutu hidrolisat protein Azolla pinnata. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari sampai bulan Mei 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini terdiri dari penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan dengan penentuan fase logaritmik khamir laut, pembuatan hidrolisat protein Azolla pinnata dan pembuatan tepung ampas basah dari pembuatan kecap. Penelitian utama dilakukan dengan pencampuran tepung ampas basah dari pembuatan kecap dengan hidrolisat protein Azolla pinnata, yang selanjutnya analisis proksimat, uji pH, dan rendemen. Penelitian ini dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok yaitu berat tepung ampas basah dari pembuatan kecap yang terdiri dari 100 g, 200 g, dan 300 g dengan lama penyimpanan 0, 4, 8, dan 12 hari serta dengan ulangan 3 kali. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan yaitu penambahan tepung ampas basahdari pembuatan kecap berpengaruh pada kandungan kimia dan pH hidrolisat protein azola dan mendapatkan hasil terbaik pada parameter kadar protein dengan perlakuan penambahan berat tepung ampas basah dari pembuatan kecap sebesar 300 gram dalam masa simpan 4 hari. Selain itu, penambahan ampas basah dari pembuatan kecap juga memperbaiki tekstur hidrolisat protein azolla.