Daftar Isi:
  • Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan sektor usaha yang menjadi tumpuan kerja sebagian besar masyarakat Indonesia. Sehingga Pengembangan UMKM sangat diperlukan dalam mengoptimalkan kinerjanya. Sentra merupakan pengembangan UMKM yang merupakan bentuk klaster yang paling sederhana. Di Kabupaten Tulungagung banyak industri rumah tangga, kecil, dan menengah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi suatu klaster. Salah satu UMKM potensial di Kabupaten Tulungagung yang memiliki peluang untuk dikembangkan melalui omset usaha dan posisi bersaing adalah Sentra Industri Mebel Marmer dan Onyx di Tulungagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi omset usaha dan posisi bersaing; 2) Pola keterkaitan antar pelaku industri pada Sentra Industri Marmer dan Onyx. 3) Bagaimana strategi pengembangan Sentra Industri Marmer dan Onyx serta perannya terhadap perekonomian Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripsi kuantitatif, pengambilan sampel dengan purposive sampling , sampel 60 responden . Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan metode Ordinary Least Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel tenaga kerja dan network yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap omset usaha. Sedangkan variabel inovasi, kualitas, loyalitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap posisi bersaing. Pola keterkaitan industri pada sentra industri marmer dan onyx menunjukkan hubungan antara industri inti, industri pemasok, industri terkait, industri pendukung, pasar/konsumen, serta institusi pendukung. Keterkaitan antar pelaku industri ini yang disebut sebagai klaster. Dari 200 Usaha Marmer dan Onyx di Desa Gamping menyerap begitu banyak tenaga kerja sekitar 1.416 orang dan juga memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Desa Bruto (PDDB) sebesar Rp. 17.725.000.000,00. Peran industri marmer dan onyx terhadap perekonomian Kabupaten Tulungagung, dapat di lihat pada sektor industri pengolahan, dengan sub sektor industri semen dan barang galian non logam, yang kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tulungagung sebesar Rp. 1.776.567,72 (17,97 %) pada tahun 2006. Untuk strategi pengembangannya, sebaiknya dilakukan mulai dari pelatihan kerja pada pengusaha kerja tenaga kerja, memperluas promosi pasar industri, membentuk kerjasama yang lebih kuat antar pelaku dalam klaster, mengoptimalkan fungsi lembaga penunjang dalam klaster, partisipasi dari masyarakat serta pemerintah daerah untuk membantu program agar lebih optimal.