Perbaikan Performa Mesin Dengan Integrasi Metode Overall Equipment Effectiveness (Oee) Dan Konsep Lean Manufacturing (Studi Kasus Pada Perusahaan Pupuk Pt. Sbk)
Main Author: | Tobe, Adi Yermia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/10438/ |
Daftar Isi:
- Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah salah satu metode pengukuran dasar yang ada dalam konsep Total Productive Maintenance (TPM), yang terdiri dari serangkaian pengukuran kinerja yang dianggap sesuai untuk penilaian efektivitas peralatan secara keseluruhan dalam rangka peningkatan produktivitas. Permasalahan yang dihadapi PT. SBK saat ini adalah masih tingginya downtime mesin serta jumlah produk gagal yang dihasilkan juga masih cukup besar. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan usulan kepada perusahaan dalam rangka perbaikan sistem produksi yang lebih baik. Penelitian ini akan mengintegrasikan metode pengukuran OEE dengan metode analisis masalah yang ada dalam konsep Lean Manufacturing. Pengukuran OEE didasari oleh tiga faktor utama yaitu: Availability, Performance, dan Quality. Ketiga faktor tersebut akan dijabarkan kedalam beberapa jenis kerugian atau disebut dengan “Six Big Losses”, yang kemudian dikonversikan ke dalam waste (pemborosan). RCA (Root Cause Analysis) dipergunakan untuk mengidentifikasi aktivitas-aktivitas apa saja yang tidak memiliki nilai tambah atau Non Value Activity (NVA). Analisis RCA akan menjadi dasar untuk dalam melakukan penilaian dengan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dengan cara menentukan RPN (Risk Priority Number). Hasil perhitungan RPN menjadi rujukan dalam mengambil tindakan perbaikan dan pencegahan yang harus dilakukan oleh perusahaan. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai availability rate adalah sebesar 88,82%; performance rate 93,70% dan quality rate 98,20%; sehingga nilai OEE yang diperoleh adalah 81,73%. Tingginya downtime akibat kerusakan mesin dan lamanya waktu set-up adalah penyebab utama rendahnya efektivitas mesin. Usulan perbaikan yang harus dilakukan oleh perusahhan adalah dengan menambah jadwal perawatan mesin, memperbaiki metode kebersihan dan membuat tempat penyimpanan bahan baku dan bahan bakar yang tertutup.