Daftar Isi:
  • Sektor industri merupakan salah satu pendukung perkembangan perekonomian masyarakat Kabupaten Purbalingga. Kemampuan sektor industri dalam menyerap hasil alam dan mengolahnya menjadi produk yang lebih berdaya guna merupakan keunggulan sektor ini dibandingkan dengan sektor lain dalam memajukan masyarakat. Keunggulan lainnya adalah berupa sumbangan pendapatan yang diberikan oleh sektor industri. Dari beberapa jenis industri di Kabupaten Purbalingga Industri Kerajinan Rambut merupakan industri unggulan dan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Namun beberapa tahun belakangan ini Industri Kerajinan Rambut mulai mengalami kelesuan ditandai dengan banyaknya jumlah pengrajin yang memilih untuk menghentikan industri rambutnya. Permasalahan penelitian adalah bagaimana pengaruh faktor modal dan tenaga kerja terhadap produksi pada sektor industri kerajinan rambut di Kabupaten Purbalingga dan Apa saja upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Purbalingga untuk meningkatkan produksi pada sektor industri kecil kerajinan rambut di Kabupaten Purbalingga. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda dengan menggunakan SPSS . Hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga ada pengaruh yang signifikan antara variabel modal dan tenaga kerja terhadap nilai produksi pada sektor industri kerajinan rambut di Desa Karang Banjar Kabupaten Purbalingga. Hasil penelitian dan hasil analisis dengan metode regresi linear berganda menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu model regresi bebas dari semua masalah asumsi klasik. Dan dengan pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa: Dari hasil analisis secara parsial individual, variabel bebas modal terbukti memilki pengaruh secara positif dan signifikan dalam pengingkatan nilai produksi pada industri kerajinan rambut Desa Karang Banjar, sedangkan variabel tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai produksi, dibuktikan dengan P value modal (X 2 ) = 0,0026, P value untuk X 1 lebih kecil dari α = 0,05. Sedangkan untuk X 2 P value = 0,5270, lebih besar dari α = 0,05. Jadi hasil pengujian hipotesis dengan uji t menerima H 0 dan menolak H 1 . Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara simultan (uji F), variabel modal (X 1 ) dan Tenaga Kerja (X 2 ) berpengaruh terhadap variabel nilai produksi (Y), hal ini dapat dilihat dari P Value 0,0000, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran, menunjukkan bahwa P Value sebesar 0,0000 yang berarti lebih kecil dari α = 0.05, maka dapat dikatakan 2 parameter koefisien regresi simultan yang tidak sama dengan nol sehingga model regresi bisa dipakai untuk memprediksi nilai produksi, serta menolak H 0 dan menerima H 1 , kondisi ini menunjukkan bahwa secara simultan kedua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap nilai produksi. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa untuk meningkatkan nilai produksi perlu adanya peningkatan pada variabel modal dan perlu adanya usaha yang lebih maksimal dari Kabupaten Purbalingga dalam membantu mengembangkan Sentra Industri Kerajinan Rambut di Kabupaten Purbalingga.