Pengaruh krisis keuangan di Amerika Serikat terhadap harga saham dan volume perdagangan saham Emiten LQ-45 di Bursa Efek Indonesia Event Study pada Pengumuman Kebangkrutan Investment Bank Lehman Bro

Main Author: EkaNurlitaKurniaWardhani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/104060/1/ABSTRAKSI_INDO.pdf
http://repository.ub.ac.id/104060/2/SKRIPSI_LENGKAP_-_EKA_NURLITA.pdf
http://repository.ub.ac.id/104060/3/ABSTRAKSI_INGGRIS.pdf
http://repository.ub.ac.id/104060/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan reaksi pasar antara sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman kebangkrutan investment bank Lehman Brother Holding Inc pada 15 September 2008. Adanya peristiwa ini disinyalir akan mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi di pasar modal karena menunjukkan ketidakmampuan keuangan Pemerintah Amerika Serikat dalam menangani krisis “ Subprime Mortgage ”. Untuk melindungi investasinya, investor cenderung mencari alternatif instrument investasi yang relatif lebih aman dibandingkan berinvestasi di pasar modal Indonesia yang memiliki resiko yang relatif tinggi. Metode penelitian ini adalah event study dengan model market-adjusted dan metode pengambilan sampel purposive sampling . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 34 perusahaan emiten yang terdaftar dalam perhitungan indeks LQ-45 periode 1 Agustus 2008 s/d 31 Januari 2009. Periode pengamatan dalam event study ini adalah 20 hari bursa, yakni 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah ( event date dimasukkan dalam kategori sesudah). Untuk melihat konsistensi hasil, dilakukan pengujian dengan peride jendela yang diperpendek menjadi 10 hari bursa, yaitu 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah. Reaksi pasar dalam penelitian ini ditunjukkan dengan adanya Average Abnormal Return (AAR) dan Average Trading Volume Activity (ATVA) selama periode penelitian. Uji statistik yang digunakan adalah paired samples t-test untuk melihat perbedaan AAR dan ATVA sebelum dan sesudah peristiwa. Hasil pengujian AAR pada hipotesis I menunjukkan bahwa terdapat perubahan harga saham yang secara statistik signifikan. Hasil pengujian AAR pada hipotesis II baik pada periode jendela 10 hari bursa dan periode jendela 20 hari bursa, tidak terdapat perbedaan yang secara statistik signifikan. Hasil pengujian ATVA pada hipotesis III menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan yang secara statistik signifikan pada ATVA pada pengujian dengan periode jendela 10 hari bursa, sedangkan pada pengujian dengan periode jendela 20 hari bursa menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang secara statistik signifikan.