Karakterisasi Sifat Fisikokimia Minyak Hasil Degumming Dari Hasil Samping Pengalengan Dan Penepungan Ikan Lemuru Dan Tuna
Main Author: | Kurniawan, Feri Ardi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/104/ |
Daftar Isi:
- Minyak ikan merupakan hasil samping dari pengolahan pengalengan dan penepungan berupa komponen lemak dari ikan yang di ekstrak dalam bentuk minyak. Menurut Food and Agriculture Organization, Indonesia menjadi negara terbesar kedua produksi perikanan tangkap sebesar 6 juta ton pada tahun 2014. Berkembangnya industri menghasilkan limbah buangan berupa limbah cair. Limbah cair tersebut memiliki kandungan minyak ikan yang dapat dimanfaatkan kembali yaitu komponen asam lemak tak jenuh. Akan tetapi limbah minyak ikan memiliki kualitas yang rendah Karena mengandung senyawa peroksida dan asam lemak bebas yang tinggi. Oleh karena itu limbah minyak ikan masih harus dimurnikan sebelum di konsumsi. Tahap awal dari proses pemurnian adalah degumming.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh degumming terhadap sifat fisik kimia minyak ikan hasil samping pengalengan dan penepungan ikan. Penelitian dilakukan dengan membandingkan antara karakterisasi minyak ikan kasar dengan minyak ikan hasil degumming. Degumming dilakukan dengan menambahkan air sebanyak 75% dari kadar fosfatida dalam minyak yang umumnya berkisar 1-1,5%. Suhu yang digunakan pada proses degumming tidak terlalu tinggi, sekitar 50-80 0C agar fosfatida terhidrasi. Setelah proses hidrasi selesai, fosfatida dan gum yang terhidrasi dipisahkan dari minyak dengan cara sentrifugasi. Analisa yang dilakukan pada minyak kasar dan minyak hasil degumming meliputi warna, viskositas, rendemen, asam lemak bebas, kadar air, bilangan peroksida, bilangan anisidin, bilangan totoks, angka asam, kadar phospat dan Analisa komposisi asam lemak. Hasil penelitian menunjukkan hampir semua karakteristik minyak setelah degumming telah memenuhi standar IFOMA. Minyak dengan persentase perbandingan karakteristik terbaik untuk nilai rendemen adalah PT. Avila Prima Intra Makmur 96,49%, nilai kecerahan warna PT. Yala Samudera naik 36,57%, nilai viskositas PT. Bumi Bali Mina naik 53,45%, kadar asam lemak bebas PT. Bumi Bali Mina turun 87,64%, nilai bilangan asam PT. Bumi Bali Mina turun 43.84%, nilai bilangan peroksida turun 29,44%, nilai bilangan p-anisidin PT. Avila Prima Intra Makmur turun 58,29%, nilai bilangan totoks PT. Visindo turun 11.18%, kadar air PT. Bumi Bali Mina dan PT. Avila Prima Intra Makmur turun 100%, kadar fosfor PT. Yala Samudera turun 94,97%, kadar EPA PT. Yala Samudera naik 273,34% dan kadar DHA tidak terdeteksi untuk semua sampel.