Negotiations Identity Dalam Komunikasi Antar Budaya Pada Pernikahan Campuran Beda Etnis (Studi Deskriptif pada Pasangan Suami Istri Beda Etnis Tionghoa- Jawa di Kota Malang)
Main Author: | Noviandani, Ruruh Yulud |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/10390/ |
Daftar Isi:
- Sebuah pernikahan yang terdiri dari dua identitas kebudayaan yang berbeda memerlukan pemahaman dan toleransi yang lebih kuat untuk mencapai kesepakatan bersama. Sehingga dibutuhkan negosiasi identitas dari masingmasing individu yang memiliki latar belakang berbeda untuk mengurangi dampak culture shock saat menjalani pernikahan dengan pasangan yang berbeda etnis. Etnis Tionghoa dan etnis Jawa merupakan salah satu contoh perpaduan pernikahan campuran beda etnis yang terjadi di Indonesia dengan perbedaan latar belakang budaya yang mencolok. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan menganalisis proses negotiations identity dalam pernikahan campuran pada pasangan etnis Tionghoa dan Jawa di Kota Malang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, dokumentasi dan observasi. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada negotiations identity dalam komunikasi antar budaya pada pernikahan campuran beda etnis (studi deskriptif pada pasangan suami istri beda etnis). Teknik analisis data meliputi tiga tahapan yaitu: 1) Kondensasi data 2) Penyajian Data dan 3) Penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap pasangan yang melakukan pernikahan berbeda etnis selalu berupaya mempertahankan pernikahan dengan memberikan dukungan dan toleransi dari perbedaan budaya masing-masing individu sehingga perbedaan tidak menjadi penghambat dalam keberlangsungan pernikahan mereka . Dalam penelitian ini , pasangan yang memutuskan untuk melakukan pernikahan campuran beda etnis mengalami bentuk culture shock yang berbeda tiap pasangan saat masuk dalam lingkup budaya yang baru dan berbeda dari budaya asalnya. Akibat adanya culture shock tersebut menyebabkan adanya perasaan cemas, tidak nyaman, canggung, yang dapat menghambat komunikasi dengan pasangan. Untuk mengurangi dampak yang disebabkan culture shock, tiap informan melakukan negosiasi identitas untuk menyesuaikan diri dengan budaya yang baru. Selain itu pasangan berbeda etnis dalam penelitian ini menekan kepada anak mereka untuk mendapatkan pasangan yang memiliki keyakinan yang sama, sedangkan faktor etnis tidak terlalu dipermasalahkan.