Pengaruh Frekuensi Pemberian Jus Sargassum Sp Yang Berbeda Terhadap Penurunan Glukosa Darah & Ekspresi Nuclear Factor Kappa B (Nf-Қb) Pada Organ Ginjal, Mata, Otak, Dan Aorta Tikus Diabetes Melitus Tipe 2
Main Author: | Juhari., Zaenudin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/10386/ |
Daftar Isi:
- Sargassum sp merupakan salah satu genus Sargassum yang termasuk dalam kelas Phaeophyceae. Senyawa aktif yang terkandung pada Sargassum sp. sebagai adalah polifenol. Polifenol yang terdapat pada Sargassum sp. dapat diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan metode slow juicer. Diabetes melitus tipe 2 adalah suatu keadaan metabolik yang abnormal, di mana pankreas mampu menghasilkan insulin dalam jumlah cukup, tetapi terjadi konformasi reseptor insulin yang mengakibatkan resistensi insulin. Hal ini menyebabkan gangguan saat glukosa darah ditransfer ke dalam sel, sehingga terjadi hiperglikemia. Hiperglikemia pada diabetes melitus tipe 2 dalam jangka waktu yang lama dapat mengaktivasi Nuclear Faktor Kappa Beta (NF-қB). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan frekuensi pemberian jus dan efektifitas Sargassum sp. terhadap penurunan kadar glukosa darah dan ekspresi NF-қB pada ginjal, otak, mata dan aorta tikus DM tipe 2 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen bertujuan untuk mengetahui berat badan, polifagia, polidipsia, poliuria, kadar glukosa darah, insulin, OGTT, dan ekspresi NF-қB pada ginjal, otak, mata dan aorta tikus DM tipe 2. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 5 ulangan. Analisis yang digunakan adalah Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Uji fitokimia jus Sargassum sp. diperoleh kandungan senyawa polifenol, flavonoid, tanin, alkaloid, steroid dengan hasil positif, sedangkan kandungan senyawa saponin diperoleh hasil positif lemah. Pada perlakuan dengan frekuensi pemberian jus Sargassum sp. yang berbeda terhadap tikus diabetes melitus tipe 2 memberikan pengaruh yang sangat berbeda nyata. Frekuensi pemberian jus Sargassum sp. 3 kali sehari pada tikus diabetes melitus tipe 2 merupakan frekuensi terbaik dalam meningkatkan berat badan dengan hasil 189,70 g, menurunkan konsumsi makanan dengan hasil 20,3 g/hari, menurunkan volume urin dengan hasil 18 mL/hari, menurunkan konsumsi air minum dengan hasil 30,90 mL/hari, menurunkan kadar glukosa darah dengan hasil 173,2 mg/dL, menurunkan kadar insulin dengan hasil 5,05 mIU/L, menurunkan ekspresi NF-қB organ ginjal dengan hasil 209 ng/mL, menurunkan ekspresi NF-қB organ otak dengan hasil 186 ng/mL, menurunkan ekspresi NF-қB organ mata dengan hasil 195 ng/mL dan menurunkan ekspresi NF-қB organ aorta dengan hasil 137 ng/mL.