Pengaruh Frekuensi Pemberian Jus Sargassum Sp. Yang Berbeda Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Dan Ekspresi Receptor Advanced Glycation End-Product (Rage) Organ Aorta Dan Mata Tikus (Rattus Norvegicus) Diabetes Melitus Tipe 2

Main Author: Reza, Sultan Fajar
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10384/
Daftar Isi:
  • Sargassum sp. merupakan salah satu jenis rumput laut yang tergolong dalam divisi Phaeophyceae atau ganggang cokelat. Sargassum sp. memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan nutraseutikal, karena mengandung senyawa aktif dengan berbagai bioaktifitas. Senyawa bioaktif yang terdapat pada Sargassum sp. salah satunya adalah polifenol yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Polifenol di dunia kesehatan banyak digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit diabetes melitus tipe 2. Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolisme yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia. Gejala yang ditimbulkan oleh diabetes melitus adalah penurunan berat badan, polifagia (sering merasa lapar), poliuria (sering buang air kecil), dan polidipsia (sering merasa haus). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh frekuensi pemberian jus Sargassum sp. yang berbeda terhadap afinitas polifenol dalam menurunkan kadar glukosa darah dan ekspresi RAGE organ aorta dan mata tikus diabetes melitus tipe 2 dan mengetahui banyaknya frekuensi pemberian jus Sargassum sp. yang efektif terhadap afinitas polifenol dalam menurunkan kadar glukosa darah dan ekspresi RAGE organ aorta dan mata tikus diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi, Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Laboratorium FAAL dan Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang pada bulan Februari hingga Juli 2017. Rancangan percobaan yang digunakan untuk penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 7 perlakuan dengan 5 kali ulangan. Parameter uji yang dilakukan pada penelitian ini meliputi titik optimal florotanin dan fitokimia jus Sargassum sp., berat badan, konsumsi makanan, volume urin, konsumsi air minum, kadar glukosa darah, kadar insulin, tes toleransi glukosa oral (TTGO), ekspresi RAGE aorta, dan ekspresi RAGE mata. Uji fitokimia jus Sargassum sp. diperoleh kandungan senyawa polifenol, flavonoid, tanin, alkaloid dengan hasil positif, sedangkan kandungan senyawa steroid dan saponin diperoleh hasil positif lemah. Pada perlakuan dengan frekuensi pemberian jus Sargassum sp. yang berbeda terhadap tikus diabetes melitus tipe 2 memberikan pengaruh yang sangat berbeda nyata. Frekuensi pemberian jus Sargassum sp. 3 kali sehari pada tikus diabetes melitus tipe 2 merupakan frekuensi terbaik dalam meningkatkan berat badan dengan hasil 189,70 g, menurunkan konsumsi makanan dengan hasil 20,3 g/hari, menurunkan volume urin dengan hasil 18 mL/hari, menurunkan konsumsi air minum dengan hasil 30,90 mL/hari, menurunkan kadar glukosa darah dengan hasil 173,2 mg/dL, menurunkan kadar insulin dengan hasil 5,05 mIU/L, menurunkan ekspresi RAGE vii organ aorta dengan hasil 862,77 ng/mL, menurunkan ekspresi RAGE organ mata dengan hasil 988,01 ng/mL. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan frekuensi pemberian jus Sargassum sp. yang berbeda mempengaruhi afinitas polifenol dalam menurunkan glukosa darah dan ekspresi RAGE organ aorta dan mata tikus diabetes melitus tipe 2. Frekuensi pemberian jus Sargassum sp. yang lebih efektif terhadap afinitas polifenol dalam menurunkan glukosa darah dan ekspresi RAGE organ aorta dan mata tikus diabetes melitus tipe 2 sebanyak tiga kali sehari. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh senyawa bioaktif lain selain polifenol serta penambahan frekuensi jus Sargassum sp. untuk meningkatkan efektifitas jus Sargassum sp. dalam memberikan terapi terhadap penyandang diabetes melitus tipe 2.