Modal Sosial pada Petani-Tengkulak Komoditas Kakao: Analisis Mikro dan Meso Relasional Studi Kasus di Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang

Main Author: EkaHeniSulistiani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/103767/1/050803368.pdf
http://repository.ub.ac.id/103767/
Daftar Isi:
  • Komoditas kakao merupakan komoditas perkebunan unggulan yang menjadi subsektor ke-3 yang menunjang devisa negara. Sayangnya mutu kakao Indonesia termasuk kategori rendah sehingga menyebabkan adanya automatic detention dari negara pengimpor. Salah satu penyebabnya disinyalir karena tengkulak tidak mau membedakan harga antara kakao fermentasi dan nonfermentasi. Meskipun terbatas pada kerja sama di bidang pemasaran, namun kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan baik karena eratnya hubungan personal antara petani dengan tengkulak yang dapat diidentifikasi sebagai modal sosial. Modal sosial akan berkaitan dengan tindakan kolektif dan tindakan berulang yang selalu dilakukan petani dan tengkulak. Tujuan dari penelitian ini, yaitu: (1) mengetahui bentuk hubungan antara petani dan tengkulak pada komoditas kakao di Desa Donomulyo, (2) menganalisis wujud modal sosial yang terbentuk dari hubungan petani-tengkulak, serta (3) mengkaji implikasi modal sosial secara mikro dan meso relasional pada petani-tengkulak komoditas kakao di Desa Donomulyo. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengambilan informan melalui teknik snowball . Setting penelitian mengambil wilayah di Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang. Analisis yang digunakan adalah modal sosial dengan melihat implikasinya secara mikro dan meso relasional. Hasil penelitian menunjukkan petani dan tengkulak memiliki hubungan kekerabatan yang sebenarnya erat, karena petani dan tengkulak berada pada satu wilayah yang sama. Namun karena hubungan yang terbentuk sebatas pada jual beli, sehingga potensi hubungan tidak berjalan maksimal. Akibat kondisi tersebut, perilaku petani dan tengkulak lebih bersifat egosentris. Modal sosial yang terbangun dari hubungan antara petani dan tengkulak meliputi hubungan kekerabatan, kepercayaan, jaringan, kapasitas informasi, dan loyalitas. Wujud modal sosial yang berperan penting bagi petani adalah kepercayaan, jaringan, kapasitas informasi, dan loyalitas. Bagi tengkulak keliling, setiap komponen modal sosial menjadi alat yang penting bagi tercapainya kepentingan, sebaliknya bagi tengkulak pasar hanya kepercayaan yang menjadi faktor kunci. Implikasi secara meso relasional pada kelompok tani sangat rendah karena hubungan anggota kelompok tani tidak berjalan. Implikasi terhadap komunitas tengkulak, hubungan kekerabatan memegang kunci karena dapat membentuk jaringan tertutup antartengkulak. Sementara pada implikasi meso relasional terhadap petani-tengkulak, semua komponen modal sosial memiliki implikasi yang besar, kecuali pada unsur hubungan kekerabatan yang lemah.