Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Studi Pada Perusahaan Consumer Goods yang Listing di Bursa Efek Indonesia-BEI Tahun 2004-2006
Main Author: | VitaDwiAriyanti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/103723/1/050802736.pdf http://repository.ub.ac.id/103723/ |
Daftar Isi:
- Setiap aktivitas yang dilakukan perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa tidak dapat terlepas dari masalah modal kerja. Komponen modal kerja yang terdiri dari kas, piutang, usaha, persediaan, dan hutang usaha merupakan bagian penting di dalam menjalankan kinerja keseharian perusahaan karena perusahaan dalam menjalankan rutinitas usaha sangat bergantung pada jumlah kas untuk membiayai kebutuhan tunai operasional dan pemberian pinjaman jangka pendek, jumlah persediaan bahan baku untuk proses produksi dan barang jadi untuk dijual, tingkat piutang usaha sebagai fasilitas kredit bagi konsumen serta pembiayaan aktiva lancar dengan hutang jangka pendek. Berdasarkan kondisi tersebut, tiap perusahaan (khususnya perusahaan Consumer Goods ) diharuskan untuk melakukan pengelolaan terhadap modal kerja di dalam menciptakan penjualan dan keuntungan bagi perusahaan. Adapun tujuan dari penelitian ini ada 3. Pertama, untuk memberikan gambaran modal kerja perusahaan Consumer Goods yang menjadi sampel penelitian. Kedua, untuk mengetahui pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas. Ketiga, untuk mengetahui komponen modal kerja yang paling dominan di dalam mempengaruhi profitabilitas (NOP) perusahaan. Model yang digunakan dalam menganalisis pengaruh variabel-variabel tersebut diatas adalah regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS yang memenuhi kriteria pengujian asumsi klasik ( Best Linear Unbiased Estimator ).Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Consumer Goods yang listing di BEI selama tahun 2004-2006. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling , dimana dasar pemilihan sampel adalah perusahaan yang selama periode observasi (2004-2006) tetap listing di BEI, sehingga terpilih 26 perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) variabel periode penagihan piutang (X 1 ), periode konversi persediaan (X 2 ), periode pembayaran hutang usaha (X 3 ), siklus konversi kas (X 4 ), tingkat likuiditas (dihitung dari CR) (X 5 ), tingkat hutang (dihitung dari DR) (X 6 ), FATA (X 7 ), dan ukuran perusahaan (dihitung dari Ln Sales ) (X 8 ) secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas (NOP) perusahaan consumer goods di Indonesia. (2) variabel periode penagihan piutang (X 1 ), periode perputaran persediaan (X 2 ), tingkat likuiditas (yang dihitung dengan CR) (X 5 ), dan ukuran perusahaan (yang dihitung dari Ln Sales ) (X 8 ) secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (NOP) perusahaan consumer goods di Indonesia. (3) Diantara variabel-variabel independen tersebut,variabel periode penagihan piutang memberikan pengaruh yang paling dominan terhadap profitabilitas (NOP) perusahaan consumer goods di Indonesia.