Variabel-Variabel yang Berpengaruh terhadap Pendapatan Pengrajin Tempe pada Klaster Industri Tempe Sanan di Kota Malang Studi Kasus Sentra Industri Kecil dan Rumah Tangga Tempe Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kota Malang

Main Author: WahyuPratiwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/103567/1/050801840.pdf
http://repository.ub.ac.id/103567/
Daftar Isi:
  • Klaster industri adalah konsentrasi spasial industri-industri baik industri kecil, menengah dan besar dalam sektor yang sama dan di dalamnya ada keterkaitan yang dapat memberikan manfaat bagi industri yang ada di dalamnya, sehingga dijadikan sebagai basis dalam mengembangkan industri di Indonesia, terutama industri kecil. Di Kota Malang terdapat beberapa sentra industri yang diduga merupakan klaster, salah satunya adalah Sentra Industri Tempe Sanan, Kelurahan Purwantoro. Bahan baku industri tempe adalah kedelai yang diimpor dari Amerika dan Argentina. Harga kedelai impor cenderung mengalami kenaikan sejak februari 2007, besar kenaikanya lebih dari 100% dari harga sebelumnya. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan ongkos produksi dengan keuntungan pengrajin sehingga pendapatan pengrajin menurun. Penelitian ini bertujuan mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan pengrajin tempe, mengetahui pola dan bentuk aktivitas keterkaitan antar pelaku klaster dan mengetahui manfaat yang diperoleh pengrajin tempe dari adanya klaster di Sentra Industri Tempe Sanan.Untuk mengetahui variabelvariabel yang berpengaruh terhadap pendapatan pengrajin tempe dilakukan analisis regresi linier berganda, dan untuk mengetahui pola dan bentuk aktivitas keterkaitan antar pelaku klaster, dan manfaat klaster dilakukan analisis deskripsi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variabel tenaga kerja, volume produksi, biaya transport dan pendapatan tambahan berpengaruh secara nyata (signifikan) terhadap pendapatan pengrajin tempe. Dari keempat variabel yang diestimasi berdasarkan pada nilai koefisien regresi ( standardized coefficients ), variabel volume produksi mempunyai pengaruh dominan terhadap pendapatan pengrajin tempe. Berdasarkan hasil penelitian diketahui adanya keterkaitan antar beberapa pelaku klaster yang terkait yaitu penyedia bahan baku, koperasi, pemerintah (Dinas Perindustrian dan Koperasi, Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan), Universitas, Bank Umum, industri kripik tempe, usaha penggemukan sapi, dan media informasi (TV, Surat Kabar). Manafaat klaster yang ada di Klaster Industri Tempe Sanan adalah kemudahan mendapatkan pembeli, bahan baku, tenaga kerja, diadakanya pelatihan dan penyuluhan bersama. Penjualan bersama bermanfaat bagi pengrajin yang melakukan penjualan di luar Kota Malang. Manfaat klaster yang tidak terwujud di Klaster Tempe Sanan adalah pembelian bahan secara bersama-sama dan saling tukar informasi antar pengrajin.