Pendugaan Parameter Genetik Dan Kemajuan Genetik Pada Sifat Produksi Telur Itik Mojosari Di Balai Pembibitan Ternak Unggul Dan Hijauan Pakan Ternak Pelaihari Kalimantan Selatan

Main Author: Abrianto, Ignatius Maria Unggul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10335/
Daftar Isi:
  • Itik Mojosari mempunyai potensi produksi telur berkisar 200-220 butir/tahun. Perbaikan mutu genetik dilakukan melalui program pemuliaan ternak yaitu seleksi. Seleksi yang berdasarkan pada data parameter genetik ternak lokal yang telah beradaptasi dengan lingkungan akan efektif meningkatkan produktivitas sifat tersebut. Parameter genetik penting adalah nilai heritabilitas sebagai penentu kemajuan genetik akibat seleksi. Heritabilitas dapat diestimasi melalui percobaan seleksi beberapa generasi, yaitu dengan cara membandingkan respon kemajuan yang diperoleh dengan keunggulan tetua terpilih dalam semua generasi seleksi atau disebut dengan heritabilitas riil (realized heritability). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman dan perubahan keragaman produksi telur (bulanan, kumulatif 3 bulan dan kumulatif 12 bulan), mendapatkan nilai heritabilitas riil (realized heritability) produksi telur kumulatif 3 bulan, dan memperoleh nilai kemajuan genetik atau respon seleksi pada beberapa galur itik Mojosari. Penelitian dilaksanakan di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Pelaihari Kalimantan Selatan. Data penelitian meliputi catatan produksi telur harian individual pada 10 galur itik Mojosari (980 ekor) yang dipelihara dan diseleksi selama 4 (empat) generasi pada tahun 2010-2015. Setiap generasi, itik terbagi dalam itik terseleksi dan itik kontrol, dan gabungan keduanya disebut dengan itik total. Variabel yang diamati adalah: 1) keragaman yang meliputi rerata dan koefisien keragaman untuk produksi telur bulanan, kumulatif 3 bulan, dan kumulatif 12 bulan; 2) diferensial seleksi dan respon seleksi produksi telur kumulatif 3 bulan; dan 3) realized heritability produksi telur kumulatif 3 bulan. Hasil penelitian adalah: 1) Rerata dan koefisien keragaman produksi telur bulanan pada 10 galur kelompok itik terseleksi selama 4 generasi berkisar 20,76 (galur N) – 24,78 (galur B) butir dan 4,23–13,23% berturut-turut; 2) 10 galur kelompok itik total selama 4 generasi memiliki kisaran rerata produksi telur bulanan sebesar 19,84 (galur N) – 23,01 (galur J) butir dan koefisien keragaman 7,30–13,38 %; 3) Keragaman yang meliputi rerata dan koefisien keragaman produksi telur kumulatif 3 bulan masing-masing galur pada kelompok itik terseleksi selama 4 generasi berkisar 51,97 (galur T) – 79,80 (galur J) butir dan 1,65–21,14%; 4) Kelompok itik total selama 4 generasi menampilkan keragaman produksi telur kumulatif 3 bulan berupa rerata dengan kisaran 48,67 (galur R) – 71,42 (galur J) butir dan koefisien keragaman 15,18– 21,74%; 5) Keragaman produksi telur kumulatif 12 bulan pada masing-masing galur kelompok itik terseleksi selama 4 generasi berkisar 193,96 (galur N) – 263,84 (galur J) butir dan 6,06–21,62% untuk rerata dan koefisien keragaman berturut-turut; 6) Kelompok itik total selama 3 generasi menampilkan kisaran produksi telur kumulatif 12 bulan untuk rerata sebesar 184,00 (galur N) – 237,07 (galur P) butir dan koefisien keragaman 12.06–26,38%; 7) Hasil pendugaan nilai heritabilitas riil (realized heritablity) pada masing-masing galur itik berkisar antara 0,37 - 0,48; 8) ix Masing-masing galur itik memberikan respon seleksi positif berkisar antara 4,9-6,5 butir. Kesimpulan penelitian bahwa seleksi terhadap sifat produksi telur kumulatif 3 bulan selama 4 generasi menyebabkan: 1) Terjadi peningkatan rerata produksi telur bulanan dan produksi telur kumulatif 3 bulan pada sebagian besar galur (galur J memiliki peningkatan produksi telur tertinggi) sedangkan produksi telur kumulatif 12 bulan berfluktuasi dan terjadi penurunan keragaman pada sebagian besar galur; 2) Nilai heritabilitas riil (realized heritability) produksi telur kumulatif 3 bulan pada masing-masing galur memiliki kriteria sedang (0,37-0,48) dengan nilai tertinggi pada galur R (0,48); 3) Respon seleksi pada semua galur bernilai positif (4,90-6,54 butir) dengan nilai tertinggi galur R (6,54 butir).