Analisis Rasio Keuangan dan Economic Value Added Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Oktober 2005 :Studi Pada Perusahaan Otomotif yang Listing di Bursa Efek Jakarta

Main Author: MarissaPuspita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/103254/1/050702782.pdf
http://repository.ub.ac.id/103254/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah kenaikan BBM yang diukur dengan rasio keuangan dan EVA dan mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaan sebelum kenaikan BBM oktober 2005 lebih baik daripada sesudah kenaikan BBM oktober 2005. perusahaan yang diteliti adalah perusahaan Otomotif yang terdaftar pada BES periode April 2005-Maret 2006. Periode yang diambil pada penelitian ini adalah selama 1 tahun yaitu 2 kali triwulan sebelum kenaikan BBM dan 2 kali triwulan sesudah kenaikan BBM oktober 2005. Metode yang digunakan dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan yang diteliti adalah dengan rasio keuangan dan EVA yaitu suatu alat ukur yang dapat menilai keseluruhan operasional perusahaan yang diteliti dalam periode tertentu. Dengan kedua metode tersebut dapat dilihat apakah perusahaan yang diteliti mengalami peningkatan baik dalam likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas maupun nilai tambah bagi perusahaan selama periode pengukuran. Sehingga memudahkan pihak manajemen untuk mengambil keputusan setelah terjadinya kenaikan BBM. Kemudian hasil dari analisis rasio keuangan dan EVA dilakukan uji statistik yaitu uji beda dua sampel berpasangan. Uji beda dua sampel berpasangan merupakan uji statistik yang menguji sampel yang sama dengan perlakuan yang berbeda. Alat uji statistik yang digunakan adalah uji paired sample t-test. Hasil perhitungan analisis rasio keuangan pada perusahaan otomotif untuk rasio likuiditas dan solvabilitas 5 dari 6 perusahaan mengalami sedikit peningkatan, ini disebabkan karena perusahaan mampu menutupi hutangnya terutama kewajiban jangka pendeknya. Untuk rasio aktivitas seluruh perusahaan yang diteliti mengalami penurunan karena turunnya tingkat penjualan yang dicapai. Untuk rasio profitabilitas 4 dari 6 perusahaan mengalami penurunan disebabkan karena turunnya laba yang dihasilkan oleh masing-masing perusahaan. Hasil perhitungan EVA menunjukkan lebih banyak EVA yang positif pada periode sebelum kenaikan BBM yaitu sebanyak 3 dari 6 perusahaan yang diteliti, ini disebabkan karena turunnya laba operasi setelah pajak karena biaya operasional yang meningkat tanpa diikuti peningkatan penjualan dan meningkatnya biaya modal. Hasil uji statistik dari rasio keuangan dan EVA diketahui bahwa hasil perhitungan rasio keuangan dan EVA adalah tidak ada perbedaan yang signifikan (atau lebih besar) pada periode sebelum kenaikan BBM daripada sesudah kenaikan BBM Oktober 2005.