Hubungan Atmosfer Toko dengan Perilaku Konsumen Studi Kasus pada Konsumen yang Berbelanja di Hypermart Malang Town Square
Main Author: | ArisaPutriUtami |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/103141/1/050702735.pdf http://repository.ub.ac.id/103141/ |
Daftar Isi:
- Kondisi sosial, ekonomi, demografi dan perubahan gaya hidup adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran dalam tema dan konsep industri ritel. Bentuk dan konsep baru serta ide-ide kreatif tentang belanja dengan lebih nyaman dan lebih menyenangkan dapat diciptakan dengan mengembangkan konsep atmosfer (suasana) toko melalui unsur visual , tactile , olfactory dan aural . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kuatnya hubungan antara variabel atmosfer toko ( visual , tactile , olfactory , aural ) dengan perilaku konsumen. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatory research dengan metode penelitian survay. Penelitian dilakukan pada konsumen yang berbelanja di Hypermart Malang Town Square , dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling . Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara variabel atmosfer toko berupa visual, tactile, olfactory dan aural dengan perilaku konsumen. Angka korelasi antara variabel visual (X1) dengan perilaku konsumen sebesar 0,482 dengan probabilitas 0,000 (p<0,05), sehingga H 0 ditolak dan kekuatan hubungannya sedang. Angka korelasi antara variabel tactile (X2) dengan perilaku konsumen sebesar 0,512 dengan probabilitas 0,000 (p<0,05), artinya H 0 ditolak dan kekuatan hubungannya sedang. Angka korelasi antara variabel olfactory (X3) dengan perilaku konsumen sebesar 0,395 dengan probabilitas 0,005 (p<0,05), artinya H 0 ditolak namun kekuatan hubungannya rendah. Angka korelasi antara variabel aural (X4) dengan perilaku konsumen sebesar 0,461 dengan probabilitas 0,001 (p<0,05), sehingga H 0 ditolak dan kekuatan hubungannya sedang. Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulannya adalah variabel-variabel atmosfer toko dan perilaku konsumen memiliki hubungan yang positif dan signifikan, serta kekuatan hubungan yang diperoleh adalah sedang. Saran yang diajukan adalah perusahaan perlu mempertimbangkan pengaruh atmosfer toko untuk memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan bagi konsumen. Pihak perusahaan juga perlu mempertimbangkan upaya untuk memodifikasi dan mempelajari segala aspek perkembangan lay out ritel terbaru.