Budaya Sneaker Sebagai Masyarakat Konsumen yang Digambarkan Dalam Film Just For Kicks
Daftar Isi:
- Film berjudul Just For Kicks menunjukan bahwa beberapa orang mengonsumsi sneaker secara berlebihan. Mereka mengonsumsi sneaker bukan untuk fungsi sesungguhnya, yaitu sebagai pelindung untuk alas kaki. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor yang menunjukan bahwa konsumerisme itu terdapat di dalam budaya sneaker seperti yang ditunjukan pada film Just For Kicks. Penelitian ini fokus kepada „sneakerhead‟ (penggila sneaker) yang termasuk masyarakat konsumen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan mengaplikasikan teori konsumerisme dan masyarakat konsumen oleh Jean Baudrillard Baudrillard menjelaskan bahwa konsumerisme adalah mengonsumsi segala hal sebagai sebuah keinginan ke produk apapun untuk menghapus kegunaan dan menjadikannya sebagai sistem indikasi daripada sebagai kebutuhan. Masyarakat konsumen terbentuk karena perubahan dari kebutuhan hidup menjadi gaya hidup. Kepopuleran sneaker akan tetap hidup selama konsumen mengonsumsinya; dengan melakukan ini, budaya sneaker telah menciptakan berbagai fenomena secara langsung maupun tidak langsung, termasuk masyarakat konsumen dan industri kapitalis. Hasil dari penelitian in dibagi menjadi tiga temuan, pertama adalah sneaker sebagai identitas seseorang, kedua sneaker menjadi dunia bagi para sneakerhead, dan yang terakhir adalah sneaker menandakan identitas sebagai fans: hip-hop dan basket. Dari tiga temuan ini, dapan disimpulkan bahwa sneaker memiliki peran besar dalam membentuk identitas seseorang dan ini adalah alasan utama para „sneakerhead‟ menjadi masyarakat konsumen. Perubahan nilai dari produk sebagai kebutuhan menjadi gaya hidup, ke budaya, ke masyarakat konsumen. Masyarakat konsumen terjadi karena perubahan nilai dari produk sebagai kebutuhan menjadi gaya hidup.