Speaking Problems Faced By The Second Year Students Of English Language Education Program

Main Author: Musonnafa, MohAli
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/102856/1/MOH_ALIM_MUSONNAFA_135110501111001_ARTIKEL_ILMIAH.pdf
http://repository.ub.ac.id/102856/2/MOH_ALIM_MUSONNAFA_135110501111001_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/102856/
Daftar Isi:
  • Sebagai salah satu keahlian yang harus dikuasai dalam pembelajaran bahasa asing, kemampuan berbicara memiliki peranan penting dalam berkomunikasi. Melalui berbicara, seseorang dapat menyampaikan informasi, ide, perasaan dan gagasan terhadap lawan bicaranya. Akan tetapi, sebagaian besar pebelajar masih memiliki masalah atau kesulitan dalam berbicara Bahasa Inggris meski telah mempelajari bahasa tersebut selama beberapa tahun. Mengingat pentingnya kemampuan berbicara tersebut, penilitian ini diadakan untuk menjawab dua rumusan masalah yakni: (1) apakah masalah-masalah yang dihadapi oleh Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris tahun pelajaran 2016/2017 dalam berbicara Bahasa Inggris dan (2) apakah strategi-strategi yang digunakan mahasiswa dalam menghadapi permasalahan tersebut. Subjek dalam penelitian ini dipilih dengan mempertimbangkan status mereka sebagai calon pendidik dimana memiliki kemampuan berbicara yang baik adalah hal yang dibutuhkan oleh mereka. Dengan menggunakan metode survei, sebanyak 103 kuesioner dibagikan kepada subjek dalam kelas Intensive Speaking. Penelitian ini menunjukkan bahwa subjek masih mengalami permasalahan dalam berbicara Bahasa Inggris seperti inhibition (38.44%), mother-tongue use (25.47%), nothing to say (20.05%), dan low or uneven participation (16.04%). Untuk mengatasi permasalahan tersebut, subjek menggunakan beberapa strategi atau dikenal dengan istilah communication strategies. Sejumlah delapan strategi termasuk dalam kategori high level strategies (2.00 <nilai mean< 3.00) seperti appeal for help (2.43), stalling or time gaining strategy (2.37), approximation (2.33), use of all purpose-words (2.32), prefabricated patterns (2.21), circumlocution (2.11), non-linguistic signals (2.09), dan code-switching (2.01). Sedangkan lima strategi lain termasuk dalam kategori moderate level strategies (1.00 <nilai mean< 2.00) seperti topic avoidance (1.90), foreignizing (1.83), word coinage (1.79), message abandonment (1.58), dan literal translation (1.48). Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran atau masukan dibuat oleh peneliti. Untuk mengatasi permasalahan dalam berbicara, pendidik disarankan untuk mampu meningkatkan kepercayaan diri siswa, menjaga penggunaan Bahasa Inggris dalam kelas, memilih topik yang menarik minat siswa, dan mendorong siswa untuk menggunakan communication strategies. Peniliti juga menyarankan kepada penelitian selanjutnya untuk mengangkat tema yang berkaitan dengan cara efektif dalam pengajaran communication strategies kepada siswa.