Peran Tokeiji Terhadap Penyelamatan Wanita Pada Zaman Edo Yang Tercermin Dalam Film Kakekomi Onna To Kakedashi Otoko Karya Sutradara Masato Harada
Main Author: | Lestari, Puji |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/102848/1/SKRIPSI_-_PUJI_LESTARI_-_135110200111006.pdf http://repository.ub.ac.id/102848/ |
Daftar Isi:
- Film Kakekomi Onna to Kakedashi Otoko karya sutradara Masato Harada merupakan sebuah film yang mengangkat cerita tentang Tokeiji sebuah kuil Buddha yang pada zaman Edo memiliki peran besar dalam menyelamatkan wanita yang hidup di dalam masyarakat patriaki, terutama dalam hal perceraian. Kuil ini juga dikenal dengan nama Enkiridera. Penelitian ini mengambil dua pokok permasalahan yaitu kondisi wanita pada zaman Edo dan peran Tokeiji terhadap penyelamatan wanita pada zaman itu. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra oleh Ian watt khususnya sastra sebagai cerminan masyarakat. Teori lain yang penulis gunakan adalah sejarah Tokeiji, kondisi wanita pada zaman Edo, serta mise en scene sebagai teori pendukung. Melalui teori tersebut penulis akan mengkaji apakah film tersebut mencerminkan kehidupan masyarakat pada zaman Edo. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara kondisi wanita pada zaman Edo dan peran Tokeiji yang ada dalam film Kakekomi Onna to Kakedashi Otoko dengan fakta sejarah masyarakat Jepang pada zaman Edo. Kondisi wanita pada zaman Edo yang tercermin dalam film yaitu wanita tidak dapat mengajukan perceraian, adanya kekerasan publik dan domestik, perjodohan, dan wanita tidak berpendidikan. Kemudian, pada zaman itu, Tokeiji muncul sebagai kuil yang dapat membantu wanita bercerai dengan suaminya. Selain itu, Tokeiji juga berperan sebagai tempat perlindungan kaum wanita, dan sebagai tempat tinggal sementara selama proses perceraian berlangsung. Hal tersebut digambarkan dengan jelas melalui kejadian-kejadian yang dialami oleh tokoh-tokoh yang ada di dalam film tersebut sebagai suatu realitas sosial pada zaman Edo.