Racial Discrimination toward the African-Americans in America in the 19th Century as Portrayed in John Fusco’s Spirit Stallion of the Cimarron

Main Author: Wijayanti, HenisIka
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/102788/1/Henis_Ika%2C_125110101111025.pdf
http://repository.ub.ac.id/102788/
Daftar Isi:
  • Sebagai kelompok minoritas di Amerika, keturunan Afrika-Amerika hidup di daerah pinggiran Amerika. Salah satu film yang menggambarkan kondisi mereka adalah film berjudul Spirit Stallion of the Cimarron. Ini adalah film animasi yang menggambarkan tentang kondisi sosial penduduk Afrika-Amerika. Karakter utama dalam film ini adalah seekor kuda jantan yang digambarkan sebagai representasi dari golongan Afrika-Amerika. Masyarakat terutama golongan kulit putih yang di representasikan oleh para koboi memperlakukan dia dengan berbeda karena dia berasal dari ras yang berbeda. Untuk menemukan diskriminasi sosial yang dialami oleh golongan Afrika-Amerika pada abad ke 19, penulis menggunakan film ini sebagai obyek analisi. Penelitian ini menggunakan teori diskriminasi rasial untuk menganalisa jenis diskriminasi apa saja yang diterima karakter utama dari masyarakat disekitarnya. Selain itu, teori mise en scene tentang jarak territorial juga di terapkan untuk mendukung analisis. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis sebagai kerangka utama teori. Hasil dari penelitian ini mengindikasi bahwa ada beberapa diskriminasi rasial yang diterima oleh keturunan Afrika-Amerika. Diskriminasi ini terjadi karena perbedaan ras yang dimiliki mereka. Masyarakat menganggap golongan Afrika-Amerika sebagai kelompok kulit hitam yang memiliki posisi terendah dalam kelas sosial. Oleh karena kondisi tersebut mereka menerima beberapa bentuk diskriminasi rasial dari para kulit putih. Mereka menerima diskriminasi dalam konteks ekonomi dan isu sosial. Golongan Afrika-Amerika hidup dibawah tekanan para keturunan kulit putih sebagai budak mereka. Kebebasannya dibatasi oleh masyarakat kulit putih karena mereka tidak mau mengganggap keturunan Afrika-Amerika sebagai warganegara yang memiliki hak yang sama dengan mereka.