Perlindungan Hukum Terhadap Anak Angkat Dalam Wasiat Wajibah Menurut Hukum Kewarisan Islam

Main Author: Setiawan, Heri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10276/
Daftar Isi:
  • Pada Tesis ini, Penulis mengangkat permasalahan tentang Perlindungan Hukum Terhadap Anak Angkat Dalam Wasiat Wajibah Menurut Hukum Kewarisan Islam. Hal tersebut dilatarbelakangi anak angkat yang sebelumnya dipandang tidak berhak mendapatkan warisan, untuk kemudian diberi hak dari harta waris orang tua angkatnya yang telah meninggal lebih dahulu. Namun ketentuan dalam Kompilasi Hukum Islam tersebut tidak secara rinci menetapkan suatu bagian tertentu yang akan diperoleh bagi seorang anak angkat apabila Pewaris meninggalkan ahli waris lain. Ketidakjelasan tersebut menimbulkan interpertasi yang berbeda. Rumusan masalah tesis ini adalah bagaimana wujud perlindungan hukum terhadap anak angkat dalam wasiat wajibah menurut hukum kewarisan islam. Tujuan Penelitian tesis ini adalah (1) untuk dapat menganalisa, menguraikan, dan menerangkan tentang Wasiat wajibah dapat memberikan perlindungan hukum terhadap anak angkat dalam hukum kewarisan islam. (2) Untuk memahami wujud perlindungan hukum terhadap anak angkat dalam wasiat wajibah menurut hukum kewarisan islam. Untuk menganalisa permasalahan tesis ini, teori-teori yang dijadikan pedoman analisa adalah teori maslahah dan teori keadilan. Jenis Penelitian ini adalah hukum normatif dengan menggunakan pendekatan pendekatan perundangundangan (statute approach) dan Pendekatan historis (historical approach). Hasil Penelitian tesis ini, Penulis menyimpulkan bahwa Pemberian wasiat wajibah khususnya kepada anak angkat dapat mewujudkan keadilan terhadap anak angkat, sehingga anak angkat akan mendapatkan bagian atas harta waris yang dimiliki oleh orang tua angkatnya berdasarkan, maka untuk memberikan wujud perlindungan hukum terhadap anak angkat wasiat wajibah harus ditunaikan terlebih dahulu. bagian anak angkat berpotensi menimbulkan persengketaan dimana anak angkat digugat oleh anak kandung dari pewaris dikarenakan bagian anak angkat dalam wasiat wajibah memuat lebih banyak bagian anak angkat, yang berujung pada persengketaan antara anak angkat dan anak kandung pewaris. Bagian anak angkat yang sudah diatur undang-undang, maksimal sepertiga ini sangat dimungkinkan untuk disimpangi sehingga antara anak angkat dan ahli waris yang lain mendapat keadilan dan perlindungan secara hukum.